Catur brata
penyepian, merupakan hari suci umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru
Saka.
Hari Raya Nyepi adalah
hari pergantian tahun Saka (Isakawarsa)
yang dirayakan setiap satu tahun sekali yang jatuh pada sehari sesudah tileming
kesanga pada tanggal 1 sasih Kedasa.
hari raya Nyepi
memiliki filosofi dimana umat Hindu akan berdiam di dalam rumah untuk berdoa
dan mendekatkan diri kepada Tuhan, Sang Hyang Widhi Wasa, untuk
menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam
semesta).
terdapat
beberapa aturan yang harus diperhatikan pada saat merayakan Hari Raya
Nyepi,yaitu :
* Amati
Geni, yaitu pantangan bagi umat Hindu untuk menyalakan api, listrik,
cahaya, atau unsur lain yang identik dengan sifat amarah seperti api.
* Amati
Lelanguan, yaitu larangan untuk berfoya-foya atau bersenang-senang secara
berlebihan saat perayaan Nyepi.
* Amati
Lelungan, yaitu larangan untuk bepergian sekaligus anjuran untuk berdiam
di dalam rumah.
* Amati
Karya, yaitu larangan untuk bekerja selama Hari Raya Nyepi selama 24 jam.
Bertujuan agar
tercipta suasana sepi, sepi dari hiruk pikuknya kehidupan dan sepi dari semua
nafsu atau keserakahan sifat manusia untuk menyucikan Bhuwana Agung (alam
semesta) dan Bhuwana Alit (manusia ).
Perayaan Hari
Raya Nyepi di Bali terdiri dari serangkaian upacara dan ritual mulai dari
Melasti, Tawur Kesanga, Pengerupukan, Nyepi, hingga Ngembak Geni.
Sumber: https://narasi.tv/read/narasi-daily/hari-raya-nyepi-sejarah-makna-aturan-dan-cara-perayaannya