Pangiwa Atau Ilmu Hitam Dalam Lontar
Lontar merupakan salah 1 peninggalan nenek moyang yang menyimpan banyak Ilmu Pengetahuan seperti asal mula alam semesta dan kehidupan, astronomi, usada atau pengobatan, hal spiritual dan lain sebagainya. Dalam lontar juga ada hal yang unik dibahas yaitu tentang dasar Pangiwa dimana lontar ini berisi tentang Ilmu Kebatinan atau Pengeleakan.
Mendengar hal ini masyarakat pasti akan langsung berfikiran negatif. Tetapi tidak dapat dipungkiri Bali memang tidak luput dari kepercayaan terhadap kekuatan gaib yang disebut magic. Jika daerah lain mengenal istilah santet, sihir, selak, suanggi dan masih banyak lagi, Bali sejak dulu mengenal istilah leak, guna-guna, desti, teluh dan teranjana. Karena nama-nama Ilmu di atas cenderung berkonotasi negatif maka masuk ke dalam istilah Pangiwa (aliran kiri) sedangkan yang berkonotasi positif masuk ke dalam istilah Panengen (aliran kanan). Istilah-istilah itu kemudian berkembang menjadi ilmu hitam dan ilmu putih.
Karena dianggap tidak baik, maka lontar yang berisi ajaran kebatinan tidak baik untuk dipelajari apalagi dibaca oleh anak muda. Selain ajaran Pangiwa, terdapat dalam lontar juga ajaran yoga dan kundalini. Kundalini adalah energi murni yang ada pada setiap diri manusia yang belum dipengaruhi keinginan positif dan negatif. Kundalini juga dikatakan sebagai energi dalam tubuh yang dikenal dengan istilah cakra. Ketika seseorang belajar Ilmu Pangiwa secara tidak langsung ia mempelajari Kundalini, karena dalam ajaran Pangiwa ada proses memasukkan atau membangkitkan aksara dalam tubuh sehingga dapat menghasilkan energi.