0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Dua Pedanda di Buleleng Tahun 1870

Admin disbud | 23 Mei 2021 | 9505 kali

Di kalangan umat Hindu ada 3 jenis sulinggih yang lumrah disebut Tri Sadhaka, yakni Sang Sulinggih Siwa, Sulinggih Buddha, dan Sulinggih Bujangga.

Kata Sulinggih sendiri berasal dari kata linggih yang punya arti kedudukan. Awalan Su berarti baik, mulia, agung, dan luhur.Sulinggih adalah orang yang kedudukannya luhur.

Tentang nama-nama kesulinggihan ada yang disebut Pedanda, Empu, Rsi, dan Bhagawan.

Pedanda, adalah gelar kesulinggihan dari Brahmana wangsa, beliau telah melalui upacara diksa sehingga beliau dipandang dan dihormati.

Yang menarik untuk ditelaah adalah gelar “Ida Pedanda”. Biasanya Pedanda-pedanda, selain memberikan siraman rohani (Dharma Wacana) juga sering “muput upacara”, memimpin kebaktian. Tugas dan kewajiban seorang Ida Pedanda, apabila kita runut dari asal kata, sesuai namanya, tugasnya sebagai penegak hukum, dalam hal ini penegak hukum agama Hindu (Dharma). Kata “Ida” memiliki makna beliau atau Dia yang terhormat, sedangkan kata “Pedanda” atau Danda bisa berarti hukum dan bisa berarti tongkat. Jadi yang dimaksud pedanda adalah pemegang hukum atau pemegang tongkat.

Dalam foto, kedua pedanda jaman dulu terlihat lbh condong seperti hakim daripada pemuput upacara ya?

 

Artikel ini diambil dari Instagram @sejarah.buleleng

 

Foto: TropenMuseum