Manusia menciptakan ciptaan atas pencipta pencipta, yang terhempas, dan tenggelam dalam noda duniawi. Dalam kerinduannya terhadap Sang Maha Pencipta, manusia yang penuh dengan noda duniawi mulai menata diri dengan membasuh setiap jengkal tubuhnya menggunakan udara yang diyakini sebagai simbol kesucian. Air dan kesucian berartikan kesejarhteraan, ketenangan dan kesejukan yang mana bersemayam didalamnya adalah anugerah terbesar dari Sang Maha Pencipta atas sebuah kehidupan. Yang lahir akan tumbuh, yang layu akan mekar, yang mati akan hidup, yang kering akan menggenang dan mengundang semua yang datang untuk memuaskan dahaga dan melanjutkan perjalanan menuju Santhi Kerti Jagat Bali dengan menjadikan udara sebagai sumber. Terinsiprasi dari keagungan air dalam kehidupan.
PENATA DAN PEMBINA TABUH I Made Pasca Wirsutha
PEMBINA GEGITAAN Made Wirtana