Desa Sudaji di Kecamatan Sawan, Buleleng, memiliki tradisi khas yang digelar setiap Hari Raya Galungan, yaitu Siat Sampian. Dalam tradisi ini, para pemuda dan pemudi saling melempar sampian—anyaman janur kelapa—di tengah keramaian desa. Aktivitas yang tampak seperti permainan ini sebenarnya sarat makna, menjadi simbol penyucian diri, harapan akan kesuburan, serta memperkuat rasa persaudaraan antarwarga desa.
Siat Sampian dilaksanakan setelah upacara persembahyangan selesai, dan biasanya berlangsung dengan penuh semangat dan tawa. Selain sebagai hiburan rakyat, tradisi ini juga menjadi sarana menjaga kekompakan antar generasi muda dan mempertahankan warisan budaya yang telah ada sejak zaman leluhur. Warga percaya bahwa kegiatan ini membawa energi positif bagi desa, terutama dalam menyambut datangnya kesejahteraan dan keharmonisan.
Keunikan dan nilai-nilai luhur dalam Siat Sampian telah menjadi daya tarik tersendiri, bahkan diliput oleh media budaya daring seperti Budaya Bali. Tradisi ini menjadi bukti nyata bahwa kebudayaan lokal di Buleleng masih hidup dan terus diwariskan secara aktif dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sumber: https://budayabali.com/id/desa-sudaji-keunikan-upacara-siat-sampian-dalam-menyambut-hari-raya