Umat ??Hindu dipenuhi dengan berbagai macam Upacara Keagamaan. Salah satunya adalah Upacara Melasti. Umat ??Hindu di Bali melaksanakan upacara Melasti/Mekiyis dengan mengusung pralingga atau pratima Ida Batara dan segala perlengkapannya dengan hati yang tulus ikhlas menuju hikmah, lautan, danau atau mata air lainnya yang dianggap suci. Upacara dilaksanakan dengan melakukan persembahyangan bersama menghadap laut.
Upacara melasti biasanya diadakan sebelum hari raya Nyepi. Setelah upacara Melasti dilakukan, pratima dan segala perlengkapnnya diusung ke Balai Agung di Pura Desa. Sebelum ngrupuk dilakukan nyejer dan selamat itu umat melakukan persembahyangan.
Dalam upacara Melasti, pratima yang merupakan lambang wahana Ida Batara, diusung keliling desa menuju laut dengan tujuan agar kesucian pratima itu dapat menyucikan desa. Dalam lontar Sundarigama dan Shanghyang Aji Swamandala disebutkan, Melasti merupakan proses meningkatkan Sraddha dan Bhakti pada para Dewata dan manifestasi Tuhan, yang bertujuan untuk menghilangkan mala atau penderitaan. Dalam bahasa kitabnya, yang tertulis dengan bahasa Jawa Kuno menyebutkan, “Melasti ngarania ngiring prewatek dewata angayutaken laraning jagat, papa klesa, letuhing bhuwana”. Ngiring prewatek dewata memiliki arti upacara melasti didahului dengan memuja Tuhan dengan segala manifestasinya dalam perjalanan melasti. Tujuannya, agar dapat mengikuti tuntunan para dewa sebagai manifestasi Tuhan. Dengan mengikuti tuntunan Tuhan,
Upacara Melasti juga bertujuan meningkatkan kesadaran umat Hindu agar mengembalikan kelestarian alam lingkungan atau menghilangkan sifat-sifat manusia yang merusak lingkungan. Mereka juga diingatkan untuk tidak merusak sumber udara, tanah, udara, dan lain-lain. Itulah mengapa Melasti mengandung muatan nilai-nilai kehidupan, yang dapat dipercaya dapat meminimalkan sifat buruk manusia. Kelima sifat tersebut ada dalam diri setiap individu, sehingga Melasti akan melebur semua sifat buruk manusia sebelum melaksanakan tapa brata pada Hari Raya Nyepi.
Secara sosial, upacara melasti bisa memotivasi secara ritual dan spiritual untuk melenyapkan penyakit-penyakit sosial, seperti misalnya antar kelompok, permusuhan antar golongan, juga wabah penyakit yang menimpa secara massal. Upacara melasti bertujuan untuk meningkatkan kelestarian alam lingkungan, menghilangkan sifat-sifat manusia yang merusak alam lingkungan. Sedangkan menuju ke mata air berarti mengambil sarisari kehidupan dari tengah lautan, wujud ritual sakral untuk membangun kehidupan spiritual untuk didayagunakan mengelola hidup yang seimbang batin.
Foto : @tari.spl
Sumber : https://www.komangputra.com/makna-dan-tujuan-upacara-melasti.html
https://pesonaindonesia.kompas.com/read/2019/10/24/071000327/menyelisik-makname