(0362) 330668
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Busana Adat Bali Wanita Ke Pura

Admin disbud | 03 Februari 2022 | 8427 kali

Busana daerah Bali sangat bervariasi, meskipun secara kasat mata busana yang digunakan terlihat sama. Masing-masing daerah di Bali memiliki ciri khas dan ornamen. Hal ini juga berdasarkan kegiatan atau upacara adat, jenis kelamin, dan status sosial. Untuk budaya Bali, dapat dimulai dari pengenalan busana khas daerahnya. 


Busana adat Bali pada wanita terdiri dari Kebaya Bali, kebaya Bali adalah busana adat yang dikenakan oleh perempuan-perempuan Bali. Kebaya Bali ini sebenarnya bisa dibuat dari berbagai jenis bahan, namun menambahkan renda adalah salah satu favorit para perempuan Bali. Masyarakat Bali memiliki banyak sekali upacara keagamaan dan upacara adat. Salah satu kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat Hindu-Bali adalah pergi ke pura. Kebaya juga digunakan pada hari piodalan atau acara persembahyangan di suatu pura. Selain digunakan saat upacara keagamaan, upacara adat mulai dari upacara yang bersifat suka dan duka. Maka dari itu, kebaya menjadi salah satu busana yang penting dalam kehidupan perempuan di Bali. Jika mengikuti upacara adat yang bersifat suka, biasanya perempuan Bali menggunakan warna-warna kebaya yang cerah. 


Kamen adalah kain yang digunakan untuk menutupi bagian bawah tubuh dari pinggang sampai mata kaki. Kamen memiliki yang mirip dengan sarung, namun kamen memiliki corak yang menonjol dan bentuk persegi. Perempuan Bali yang memakai kain kamen harus dililit dari kanan ke kiri. Melilitkan kain dari kanan ke kiri merupakan makna atau simbol sakti sebagai kekuatan penyeimbang laki-laki. Hal ini juga bermakna bahwa perempuan Bali harus menjaga pria Bali dalam tanggung jawab atau dharma. Penggunaan kamen pada perempuan juga disertai dengan bulang atau stagen. Bulang atau stagen ini terlihat seperti korset. Bulang atau stagen merupakan simbol dari rahim. Pemakaian bulang atau stagen dilambangkan sebagai pengontrol emosi.


Selendang atau senteng juga sering digunakan bersamaan dengan pakaian adat lainnya. Kain selendang di sebelah kiri dengan simpul yang hidup di kiri dan tidak tertutupi oleh baju. Pemakaian selendang ini bertujuan agar supaya selalu siap dalam mendidik anak-anak sehingga kelak anak yang patuh kepada orang tuanya. Selendang ini merupakan simbol perilaku perilaku dari pemakainya. Selendang khas Bali memiliki motif yang beragam sehingga bisa dikenakan sesuai dengan model dari kain kamen.


Info : https://www.gramedia.com/literasi/pakaian-adat-bali/

Gambar : goodminds.id