0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Potret Keluarga di Desa Tamblang, Kubutambahan Sedang Ngelawar di Tahun 1970an

Admin disbud | 21 Juni 2021 | 338 kali

Lawar adalah makanan tradisional Bali berupa campuran sayur-sayuran dan daging cincang yang dibumbui dan diisi kelapa. Makanan ini digunakan sebagai sajian dan hidangan, serta telah dijual secara luas di rumah-rumah makan dengan merek lawar Bali.

 

Kadang-kadang di beberapa jenis lawar diberikan unsur yang dapat menambah rasa dari lawar itu yaitu darah dari daging itu sendiri. Darah tersebut dicampurkan dengan bumbu-bumbu tertentu sehingga menambah lezat lawar tersebut. Lawar sendiri tidak dapat bertahan lama makanan ini jika didiamkan di udara terbuka hanya bertahan setengah hari.

 

Penamaannya bervariasi, biasanya berdasarkan jenis daging yang digunakan atau jenis sayurannya. Bila yang digunakan daging babi maka lawar yang dihasilkan disebut lawar babi., demikian juga bila yang digunakan sayur nangka, maka lawarnya diberi nama lawar nangka. Ada juga pemberian namanya berdasarkan warna lawarnya yaitu lawar merah bila warna lawarnya merah, lawar putih bila warna lawarnya putih dan ada lawar yang bernama lawar padamare, yaitu sejenis lawar yang dibuat dari campuran beberapa jenis lawar. Lawar disajikan sebagai teman nasi bersama jenis lauk-pauk lainnya. Lawar halal juga dibuat sebagai alternatif bagi muslim. Lawar ini tidak menggunakan darah dan daging babi diganti dengan kulit sapi.

 

Sumber  : @sejarah.buleleng

                  https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lawar

 

Foto: Andrea Krisna/BalimotoBlogspot