(0362) 330668
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Buda Cemeng

Admin disbud | 11 Agustus 2021 | 1392 kali

Buda Cemeng, Rahina Pemujaan Kepada Bhatara Rambut Sedana

 

Hampir seluruh  umat Hindu khususnya di Bali pada hari Buda Cemeng ini merayakan hari Pemujaan Bhatara Rambut Sedana. Apalagi, bagi kaum pebisnis, hari Bhatara Rambut Sedana ini wajib disyukuri. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa Buda Wage Klawu atau Buda Cemeng merupakan hari pemujaan terhadap Bhatara Rambut Sedana atau juga dikenal sebagai Dewi Laksmi, yang melimpahkan kemakmuran dan kesejahteraan. Upacara Buda Cemeng ini jatuh pada hari Rabu Wage wuku Klawu yang diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali. 

 

Ditinjau dari Filosofinya  dapat dilihat dalam kekawin Nitisastra IV.7 ada dinyatakan sebagai berikut:  Singgih yan tekaning yuganta kali tan hana lewiha sakeng mahadhana. Tan waktan guna sura pandita widagdha pada mengayap ring dhaneswara.  Artinya: kalau zaman kali sudah datang tidak ada yang lebih bernilai daripada uang. Sudah susah dikatakan para ilmuwan, pemberani, orang suci maupun orang yang kuat semuanya pelayan orang kaya. Dari sumber Susastra Hindu tersebut di atas dapat dipahami bahwa uang itu pada hakikatnya adalah sarana bukan tujuan hidup. 

 

Dalam lontar Sundarigama disebutkan, Buda Wage Kliwon yang disebut juga Buda Cemeng Kelawu merupakan saat memuja Batari Rambut Sadana, sang Dewi penguasa atas uang. Saat itu diyakini sebagai saat beryoganya Batari Rambut Sadana. Dalam tradisi agama Hindu di Bali, “Batara Rambut Sedana” dipuja sebagai “Dewi Kesejahteraan” yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia. Kegiatan peringatan “Sri Sedana” yang lazim disebut “Rambut Sedana” merupakan hari raya atau odalan bagi uang maupun nafkah yang telah dianugerahkan Tuhan Yang Mahaesa kepada umat Manusia.

 

Dilihat dari arti katanya yaitu “Sri” artinya beras, dan “Sedana” artinya uang atau dengan kata lain bagian dari nafkah, maka perayaannya dilakukan di lingkungan rumah tangga dan juga pura di lingkungan desa adat. Bahkan di Pura Besakih yang merupakan pura terbesar di Bali, juga terdapat Pura Rambut Sedana yang merupakan hulu dari Pelinggih Rambut Sedana atau sering disebut Sri Sedana yang ada di merajan keluarga di Bali.

 

Sumber : https://www.google.com/amp/s/metrobali.com

 

Foto : Instagram global.bali