Menyama Braya
Admin disbud | 04 Juli 2021 | 8027 kali
Menyama Braya adalah konsep ideal hidup bermasyarakat di Bali sebagai filosofi dari karma marga yang bersumber dari sistem nilai budaya dan adat istiadat masyarakat Bali untuk dapat hidup rukun.
Menyama braya disini juga memiliki makna plural, yakni menghargai perbedaan dan menempatkan orang lain sebagai keluarga. Kearifan lokal inilah yang membawa nama masyarakat Bali sebagai masyarakat yang ramah di mata dunia.
Masyarakat Bali dalam menghayati budaya menyama braya mengibaratkan bahwa kehidupan sosial yang plural dalam relasinya itu ibarat sebuah pohon. Akar pohon diibaratkan sebagai Tat Twam Asi (Aku adalah kamu : manusia pada hakikatnya adalah satu), batangnya adalah fasudewam khutumbhakam (kita semua adalah keluarga), menyama braya adalah cabangnya, sedangkan daun, bunga, dan buah adalah kerukunan. Sebagai manusia pada hakikatnya kita tergantung pada segala aspek kehidupan, baik hubungan kita dengan Tuhan, dengan sesama manusia, serta hubungan dengan makhluk hidup lainnya.
Budaya menyama braya sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat Bali sejak jaman dulu. Penerapan budaya ini tidak hanya terbatas pada sesama umat Hindu saja tetapi juga berlaku untuk semua umat non Hindu.
Budaya menyama braya dalam masyarakat Bali tidak pernah lekang dimakan waktu dan tidak pernah usang dimakan zaman.