0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Keindahan Busana Deeng Yang Telah Memudar

Admin disbud | 02 Maret 2021 | 1685 kali

Pedeengan adalah suatu barisan sepasang putra-putri yang memanjang kebelakang dengan menggunakan pakaian busana adat (payas agung) khas buleleng yang berjalan searah dengan dengan jalan raya dan di iringi gamelan angklung. Biasanya pedeengan ini di laksanakan pada upacara Pitra Yadnya/Pengabenan di Buleleng yang pelaksanaannya di lakukakn dua hari atau sehari sebelum pembakaran bade/wadah pengabenan. Yang menjadi ciri khas pedeengan Bali Utara yaitu dari segi busananya/payasannya yang sangat mencirikan bahwa itu adalah busana/payasan asli dari Bali Utara (Buleleng) dan sangat berbeda dengan busana/payasan yang ada di Bali Selatan.
 
Pakem payasan yang di pergunakan oleh perempuan saat upacara medeeng ini adalah roko-rokoan berwarna putih yang di hiasi dengan bunga emas padma atau tunjung sebagai mahkota/gelungan, lalu ada di baluti dengan 2 selendang yang di pasang di bagiam pundak kanan dan pundak kiri, setelah itu dengan menggunakan angkin prada/penutup badan, menggunakan kamen songket khas Buleleng , dan menggunakan gelang kana tetapi gelang kana pengantin bali selain itu juga menggunakan makeup yang minimalis. Dan yang busana yang laki-laki mempergunakan udeng di bagian kepala, di baluti kamen songket di bagian badan , dan mempergunakan gelang kana pengantin.
 
Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, yang kini banyak sekali bahkan hampir semua para peserta pedeengan dan perias yang tidak menggunakan busana/payasan tersebut, banyak para peserta pedeengan menggunakan busana/payasan modifikasi yang seperti berkembang sekarang ini. Inilah yang menyebabkan hampir menurunnya kualitas pakem busana/payasan pedeengan di Buleleng. Padahal payasan ini sudah dari turun temurun di pergunakan. Maka dari itu mari kita lestarikan bersama busana adat yang ada di Buleleng jangan karena terjerumus oleh perkembangan zaman kita sampai lupa dengan kebudayaan kita sendiri, boleh kita mengikuti perkembangan zaman akan tetapi tradisi dan budaya yang kita punya jangan sampai kita lupakan harus terus kita jaga sampai nanti.