(0362) 330668
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

TARU PRAMANA

Admin disbud | 02 Maret 2021 | 4943 kali

Taru Pramana adalah sebuah naskah Bali klasik (Lontar) yang menceritakan tentang berbagai jenis tumbuhan yang dapat dijadikan obat – obatan yang bersifat herbal yang digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Bagian tumbuhan yang dijadikan bahan obat – obatan seperti akar, batang (babakan), daun, bunga, buah, dan getahnya.
 
Dalam pemanfatannya sebagai obat, tumbuh-tumbuhn dalam lontar Taru Pramana dapat diolah dalam berbagai bentuk diantaranya:
1. Loloh (Jamu) berupa cairan pekat yang didapatkan dengan cara meremas atau menggiling yang ditambahkan dengan bahan lain yang telah ditentukan yang dalam penggunaanya diminum.
2. Sembar / simbuh yaitu ramuan yang didapat dengan mengunyah bahan obat-obatan sampai lumat setelah itu disemburkan secara langsung pada bagian yang sakit.
3. Boreh (Lulur) yaitu obat yang didapatkan dengan cara menghaluskan campuran bahan obat-obatan yang biasanya ada campuran cairan seperti cuka, air atau arak. Setelah bahan menjadi halus maka langsung dibalurkan pada bagian yang sakit.
4. Tutuh yaitu ramuan yang didapatkan dengan cara memeras atau menggiling bahan obat-obatan kemudian disaring. Untuk proses pengobatannya dapat dilakukan dengan meneteskan atau menghirup.
5. Tempel yaitu proses pengobatan yang dilakukan dengan menempelkan ramuan obat yang telah dihaluskan pada bagian yang diobati.
6. Ses yaitu proses pengobatan yang dilakukan dengan mengompreskan ramuan obat yang telah diolah.
Contoh :
Tityang taru sotong, daging anget, rasa sepet, dados anggen tamba pangemped mising, sa, muncuk tityange ulig, anggen papuser ring pungsed, ra, katumbar bolong, 3, lunak.
Artinya:
Hamba Pohon jambu biji (Latin: Psidium guajava) daging (buah) hangat, rasanya sepat dapat dipergunakan mengobati orang mencret, ambil pucuk daun jambu biji kemudian tambahkan 3 biji ketumbar dan asam setelah itu dihaluskan kemudian tempelkan pada pusar.