0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Tumpek Wariga

Admin disbud | 03 Februari 2024 | 1382 kali

Tumpek Wariga Itu artinya Hari Raya Galungan akan tiba 25 hari lagi. Rahina Tumpek Wariga diperingati setiap enam bulan sekali atau setiap 210 hari sekali, tepatnya pada Saniscara Kliwon Wariga.  Dilansir dari buku Hari Raya Galungan karya Ni Made Sri Arwati (1992), Tumpek Wariga juga sering disebut dengan nama Tumpek Pengarah, Tumpek Pengatag, Tumpek Uduh, atau Tumpek Bubuh.


Tumpek Wariga oleh umat Hindu dipercaya memberikan semacam petunjuk atau berkomunikasi dengan tumbuhan agar berbuah banyak dan hasilnya dapat dipersembahkan pada saat Hari Raya Galungan. Saat Tumpek Wariga, upacara ini umumnya dilakukan di kebun atau tegalan milik warga. Umat Hindu di Bali menghaturkan sesaji berupa canang dan bubur dari tepung beras yang dipersembahkan untuk Dewa Sangkara, manifestasi Tuhan Yang Maha Esa sebagai Dewa tumbuh-tumbuhan.


“Kaki..kaki..Dadong dija? Ia Jumah, Ia Ngudiang Jumah? Ia gelem kebus dingin ngetor, ngeed, ngeed, ngeed. Ngeed kaje, ngeed kelod, ngeed kangin, ngeed kauh, buin selae lemeng Galungane mangda mabuah ngeedd”

(Kakek, kakek, nenek ke mana? la di rumah, ia ngapain di rumah? la sakit panas dingin menggigil. Lebat, lebat, lebat. Lebat di utara, lebat di selatan, lebat di timur, dan lebat di barat, lagi dua puluh lima hari upacara Hari Raya Galungan supaya berbuah lebaaaatttt)


Saat mengucapkan "nged", biasanya diikuti dengan mengetok batang pohon sebanyak tiga kali atau ada juga yang menepuk pohon dengan tangan. Hal itu dimaksudkan agar pohon berbuah banyak sehingga bisa menjadi bekal saat Galungan nanti. Singkatnya, Tumpek Wariga itu sehari untuk menghormati alam dan lingkungan, khususnya tumbuh-tumbuhan. Festival Tumpek Wariga juga merupakan penjabaran dari salah satu inti konsep Tri Hita Karana, yakni membangun hubungan harmonis antara manusia dan alam.


perayaan Tumpek Wariga tak semata-mata untuk menandai Galungan yang sudah dekat. Melainkan juga mengandung spirit pelestarian lingkungan. Itu pula sebabnya, Tumpek Wariga sering dikaitkan sebagai Hari Lingkungan Hidup-nya umat Hindu di Bali.


Sumber : detikbali