(0362) 330668
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Hari Raya Pagerwesi

Admin disbud | 09 Juli 2021 | 889 kali

Alasan Mengapa Perayaan Hari Raya Pagerwesi Lebih Besar di Buleleng 

 

Bagi masyarakat di Kabupaten Buleleng, Hari Raya Pagerwesi adalah hari raya yang besar, sama seperti halnya Hari Raya Galungan dan Kuningan. Hal ini jauh berbeda dengan perayaan Hari Raya Pagerwesi di Daerah lain di Bali. Orang Buleleng juga terkadang menyebutnya dengan Rainan Pegorsi.

 

Lalu, kenapa Hari Raya Pagerwesi di Buleleng dilakukan dengan besar dan berbeda dengan daerah lain di Bali?. Akademisi dari Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja Nyoman Suka Ardiyasa menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.

 

Menurutnya, sudah menjadi kepercayaan jika orang Buleleng merayakan Hari Raya Pagerwesi dengan sungguh-sungguh. Dijelaskan, ada petuah dari tetua Buleleng yang diwariskan turun-temurun yang mengamanatkan keturunannya untuk merayakan Pagerwesi secara sungguh-sungguh sebagai Perayaan Peneguhan Lahir Batin. Kebiasaan ini diwujudkan dengan melaksanakan perayaan secara meriah layaknya seperti perayaan Galungan kemenangan dharma melawan adharma.

 

Tradisi ini dilakoni warga yang memiliki kerabat yang sudah meninggal dunia dan jazadnya masih berada di liat lahat atau belum di-aben. Selesai mempersembahkan banten punjung di atas kuburan, warga Buleleng akan mengadakan acara santap bersama. Itu sebabnya, sejak pagi hari ini, kuburan di Buleleng cukup ramai dengan warga. Penyusun kalender Bali yang juga warga Buleleng, I Gede Marayana menuturkan tradisi perayaan Pagerwesi di Buleleng yang mirip dengan suasana perayaan hari Galungan memang sudah diwarisi sejak dulu.

 

Via : Pesonataksubali.com/nusabali.com

Foto By : @griyasantrian

#hariraya #hindubali #umathindi #pagerwesi #ajegbali #bali