0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Beratnya Perempuan Bali saat Menikah

Admin disbud | 23 Agustus 2021 | 705 kali

Beratnya Perempuan Bali Saat Menikah

 

Berdasarkan asal kata “perempuan” berarti orang yang dihormati, Kata dasarnya adalah empu (per-empu-an), Empu adalah gelar kehormatan, seorang ahli, seorang yang mampu memimpin.  Untuk menyebut seorang perempuan sering digunakan kata wanita. 

 

Lebih jauh didalam kitab suci dinyatakan “Dimana perempuan dihormati disana para dewa merasa senang, akan tetapi dimana perempuan tidak dihormati disana tidak ada upacara suci yang berpahala”. (MDs, III:56), “Dimana perempuan hidup sedih, keluarga itu akan cepat mengalami kehancuran, sebaliknya, dimana perempuan tidak hidup menderita, keluarga itu akan hidup bahagia” (MDs, III: 57).

 

Perihal ketika perempuan Bali menikah, seperti yang kita ketahui perempuan Bali menikah akan meninggalkan keluarganya. Ayah dan ibunya yang telah membesarkannya dan juga meninggalkan kawitannya. Kawitan berasal dari bahasa sansekerta yaitu "Wit" yang artinya asal mula. Asal mula manusia adalah Tuhan, maka sesungguhnya setiap orang punya kawitan. Jadi Kawitan adalah pengingat asal atau ada pula yang mendefinisikan kawitan merupakan leluhur yang pertama kali datang di Bali atau lahir di Bali.

 

Jadi bisa dikatakan dalam pernikahan perasaan seorang perempuan akan bercampur aduk antara bahagia dan juga sedih. Bahagia karena bisa hidup bersama orang yang dicintai tapi sekaligus juga berpisah dengan keluarga yang selama ini bersamanya. Tidak bisa dibayangkan memang. Maka dari itu hargailah semua wanita karena mereka memang makhluk yang harus dihormati. 

 

Source :

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/

 https://www.google.com/amp/s/floresterkini.pikiran-rakyat.com