(0362) 330668
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Sejarah Jaje Laklak

Admin disbud | 26 Juli 2023 | 362 kali

Membicarakan asal-usul atau masa lalu tentang sesuatu hal, tentu tidak terlepas dari perspektif sejarah dalam konteks sebuah obyek yang akan dibicarakan. Jaja Laklak merupakan salah satu tradisi kuniler atau olahan makanan khas tradisional yang ada di Bali. Sebagai sebuah tradisi menurut Gidden (2003), tradisi adalah sebuah orientasi ke masa lalu bahwa masa lalu memiliki pengaruh besar atau secara lebih akurat sehingga tradisi muncul memiliki pengaruh besar pada masa sekarang. Namun dalam arti tertentu tradisi adalah tentang masa depan , karena praktek-praktek yang telah mapan digunakan sebagai cara mengorganisasi waktu masa sekarang. Masa sekarang dibentuk tanpa perlu mengganggapnya sebagai wilayah yang terpisah dengan masa lalu. Pengulangan dalam sebuah hal yang perlu dikaji, merentang untuk membalikkan masa kini ke masa lalu, disamping mengambil masa lalu untuk merekonstruksi masa depan. Tradisi memiliki  daya tahan jika bersifat tradisional bahkan menentang sebuah desakan perubahan. Maka integritas dan otentisitas sebuah tradisi memiliki arti lebih penting di dalam membahas sebuah tradisi dibandingkan lamanya sebuah tradisi dapat bertahan. Jaja Laklak juga telah melewati masa yang panjang dalam sebuah proses hingga sekarang dalam berbagai bentuk dan fungsinya melalui sebuah proses sejarah. 

Lebih lanjut Giddens mengatakan bahwa tradisi terkait dengan memory kolektif, tradisi melibatkan sebuah bagian proses atau sebuah kebiasaan. Memori, seperti halnya tradisi adalah mengorganisasi masa lalu dalam kaitannya dengan masa sekarang. Masa lalu bukan sesuatu yang harus dipertahankan tetapi terus direkonstruksi berdasarkan masa sekarang. Demikian halnya tradisi kuliner jajanan khas Bali Jaja Laklak sebuah tradisi kuliner di masa lalu yang perlu terus direkonstruksi sebagai media pengingat dan pengatur memory kolektif masyarakat Bali atau sebuah tujuan tertentu yaitu dikaji untuk melengkapi persyaratan usulan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia, sehingga sebuah karya budaya kuliner ini tidak punah.

Untuk membahas tentang asal-usul atau sejarah Jaja Laklak dan perkembangannya, maka dapat dibuat secara kronologis dengan mengurutkan melalui periodisasi atau pembabakan waktu agar lebih terarah dalam merekonstruksi sebuah tradisi masa lalu. Periodisasi adalah pembabakan waktu yang berurutan sesuai dengan waktu munculnya sebuah aktivitas manusia termasuk di dalamnya tradisi. Kronologi disajikan sebagai deretan peristiwa teratur menurut urutan mulai dari awal munculnya sampai akhir atau masa sekarang (Sartono Kartodirdjo, 1993 : 79).  Periodisasi dalam penulisan sejarah  adalah tingkat perkembangan masa dalam sejarah. Untuk mempermudah pemahaman dan pembahasan sejarah kehidupan manusia, perlu menyusun suatu periodisasi sejarah atau pembabakan masa sejarah. Periodisasi dibuat dengan tujuan agar dapat diketahui ciri khas atau karakteristik kehidupan manusia dan dinamika budayanya sehingga mudah dipahami.

Untuk merekontruksi sebuah peristiwa atau tradisi sejarah perlu babakan waktu atau periodisasi. Karena dalam sejarah, sebuah peristiwa hanya terjadi satu kali dalam ruang dan waktu yang sama pada saat itu juga. Jarak waktu atau masa yang lampau dengan sekarang itupun terpaut jauh. Jarak waktu tersebut bisa puluhan, ratusan, bahkan ribuan tahun lalu. Oleh sebab itu, untuk memelajari sejarah diperlukan periodisasi atau pembabakan. Sehingga dalam sejarah, rentang waktu yang panjang tersebut dibagi atau dipisah dalam periode waktu tertentu. 

Sumber Foto : https://blog.helloha.app/2020/04/03/what-is-laklak-bali/
Sumber Artikel : Kemendikbudristek. (2021). Jaja Laklak. Yogyakarta : Kepel Press