Dasar falsafah agama hindu adalah Tri Hita Karana, yang berasal dari tiga penyebab terciptanya kebahagiaan manusia. Terciptanya kebahagiaan manusia yang berasal dari hubungan yang selaras antara manusia dengan tuhan, manusia dengan alam, serta sesama manusia. Bagi pohon besar seperti beringin termasuk dalam kriteria hubungan manusia dengan alam. Pohon-pohon besar dibali biasanya diberi kain dengan motif kota hitam putih atau sering disebut dengan kain poleng.
Kain poleng ini dalam budaya bali memiliki makna sebagai simbol dari penghayatan *Rwa Bhineda* suatu konsep keseimbangan alam antara kanan-kiri, dan atas-bawah dan baik-buruk di mana jumlah kedua kotak warna ini sama banyak. Kain poleng sangat identik dengan masyarakat Bali terutama Hindu Bali. Kain poleng pun memiliki makna yang serupa dimana menyimbolkan dua hal yang tidak seimbang, bermanfaat, dan bermanfaat, malam dan siang, atas-bawah dan lainnya.
Selain itu terdapat kain poleng bersifat triguna. Kain poleng tridatu memiliki keselarasan. Jika pohon sudah diselimuti kain poleng dan diberikan sesajen maka hal tersebut merupakan suatu bentuk hubungan manusia dengan alam sekitar dengan memperhatikan dampak baiknya perlakuan terhadap alam dengan simbol terus sebut.
foto : Instagram @gustuayix
*Sumber*
Rangkuman Google