Gebug ende versi buleleng merupakan permainan traditional dalam pelaksanaannya selalu di rangkai dengan sebuah ritual yang memiliki tujuan dan maksud tertentu yang berhubungan dengan kegiatan upacara keagaman. Seperti juga halnya dalam tradisi Gebug Ende di desa pemuteran, Kecamatan grokgak, Kabupaten Buleleng di setiap tahunnya, merupakan sebuah ritual yang di lakukan oleh warga untuk memohon hujan aat kemarau panjang. Ini tentunya adalah hal unik dan menari, walaupun sekarang saat jaman transisi pikiran orang sudah moderat, tetapi berbagai hal yang berhubungan dengan tradisi warian masa lampau masih bertahan sampai saat ini. Alat gebug ende yang di gunakan di Grokgak adalah sebatang rotan. Panjang rotan yang di gunakan sekitar 1.5-2 meter, tergantung dari keperluan peserta dan perisai untuk menangkis serangan lawan. Dalam tradisi ini dua orang peserta akan saling berhadap hadapan, mereka saling serang dan aling tangkis, tentu juga merupakan ajang adu ketangkasan, cukup berbahaya karena tubuh bisa lebam dan luka, namun disanalah tujuan utamanya, mereka memukul lawan agar ada yang terluka hingga meneteskan darah, itulah persembahan mereka dengan perjuangan dan tulus ikhlas untuk memohon hujan. Tidak di tentukan siapa pemenang dan yang kalah dalam permainan ini penontonlah yang bisa menilai permainan ini.