Ngoncang adalah sebuah tradisi menumbuk padi yang dapat ditemukan di Kabupaten Buleleng dengan menggunakan media yang terbuat dari batang kayu berbentuk bulat dan memanjang dan lesung atau ketungan. Dua alat tradisional inilah yang biasanya digunakan warga untuk proses pengolahan padi menjadi beras, dilakukan oleh kelompok. Elu tersebut dipukul/ditumbukan ke dalam ketungan, sehingga menghasilkan bunyi yang unik juga.
Sampai saat ini tradisi ngoncang masih diterapkan di Desa Nagasepeha Kecamatan Buleleng terutama pada saat piodalan di Pura Kawitan Tangkas Kori Agung Desa Nagasepeha. Pada acara piodalan dan ngenteg linggih harus diadakan tradisi ini setiap pagi dan sore sampai pada puncak acaranya yaitu pada Buda Wage Kelawu.
Menurut cerita yang pernah ada, Tradisi Ngoncang juga pernah dilaksanakan pada saat gerhana bulan. Menurut cerita para leluhur, dulu dipercayai ada satu raksasa yang dikenal dengan raksasa Kalarau. Konon, pada saat terjadi gerhana bulan, raksasa tersebut memakan bulan sehingga menyebabkan terjadinya bulan, untuk mengurungkan niat raksasa tersebut, maka penduduk desa segera menggelar Tradisi Ngoncang ini, yang mereka percayai, dengan mengeluarkan alunan nada, maka raksasa tersebut dapat mengurungkan aksinya.
Video : Disbud Buleleng
Artikel : https://www.balitoursclub.net/
(Tradisi Ngoncang)