Munculnya Janger Kolok ini berkat tangan terampil salah seorang penduduk asli Desa Bengkala. Janger Kolok ini didirikan pada tahun 1969. Pendirian janger kolok ini Dikarenakan keunikan dari tarian janger, yaitu tarian yang diiringi nyanyian. Namun, dalam Tarian Janger Kolok ini yang dinyanyikan tidak sama dengan nyanyian seperti janger Biasanya, janger ini hanya menggunakan bahasa isyarat. Keterbatasan yang mereka miliki tidak lantas membuat mereka terpuruk. Mereka Menerobos batas-batas kenormalan dalam penciptaan seni. Apalagi seni tari, yang notabene adalah seni yang menggunakan suara musik sebagai pengalun jiwa tarian. Janger Kolok¸bersikeras menuangkan ekspresi kreatif mereka dalam kesenian tari. Sebagian besar orang akan berpendapat ada kesan pemaksaan batin dalam pagelaran tari janger ini. Namun,kembali lagi pada esensi seni itu sendiri. Seni tidak bisa di kekang dengan mudah. Seni adalah emosi yang suatu waktu bisa meledak dan menerobos aturan-aturan yang lazim. Seperti halnya diungkapkan ,seni bertujuan untuk membersihkan debu-debu dalam jiwa. Janger Kolok, memecah keheningan situasi tarian janger selama ini yang dikenal dengan konsep kolaborasi gerak dan nyanyian. Komunitas janger kolok di Desa Bengkalaini menjadi sesuatu yang rumit untuk dipahami secara logika. Namun, kenyataan yang luar biasa mereka hadirkan dihadapan penikmat seni dan seniman itu sendiri. Janger kolok dalam pagelarannya bisa dikatakan hanya merupakan hiburan semata. Tuntutan-tuntuan yang secara implicit hadir ketika masyarakat mulai bosan dengan janger-janger yang selama ini penas. Munculnya kreativitas “gila” ini memberikan nilai yang tak terhingga dalam dunia seni dan kebudayaan. Tarian janger kolok ini telah membangkitkan gairah penonton untuk tertarik kembali menikmati kesenian.