Ngelawang Barong
“Ngelawang” berasal dari kata “lawang” yang berarti pintu. Tradisi ini merupakan ritual sakral yang dilakukan dengan mengarak barong dari satu pintu rumah ke pintu lainnya di desa. Tujuannya adalah untuk menolak bala, mengusir roh jahat, dan membawa berkah serta keselamatan bagi masyarakat.
Dilakukan saat perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan, diiringi oleh gamelan batel bebarongan. Tradisi ini biasanya melibatkan anak-anak dan remaja yang tergabung dalam sekaa (kelompok seni), yang menarikan barong sambil berkeliling desa.
Ngelawang dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan sebagai upaya menjaga keseimbangan antara dunia sekala (nyata) dan niskala (gaib).
Barong Bangkung
Barong Bangkung adalah salah satu jenis barong yang berbentuk babi hutan (bangkung). Dalam bahasa Bali, “bangkal” berarti babi jantan, sedangkan “bangkung” berarti babi betina. Barong ini merupakan perwujudan makhluk mitologi yang dipercaya sebagai pelindung dari roh jahat.
Barong Bangkung sering digunakan dalam tradisi Ngelawang, terutama oleh anak-anak. Barong ini ditarikan oleh dua orang dan diarak keliling desa dengan iringan musik gamelan.
Barong Bangkung melambangkan kekuatan pelindung yang mampu menolak bala dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Jadi, Perbedaan utama antara Ngelawang Barong dan Barong Bangkung terletak pada aspek berikut:
Ngelawang Barong Merupakan ritual atau tradisi yang dilakukan dengan mengarak barong keliling desa untuk tujuan spiritual. sedangkan, Barong Bangkung Merupakan jenis barong yang berbentuk babi hutan dan sering digunakan dalam tradisi Ngelawang.
Sumber : Jalan Melali. (2023). Barong Bangkung dan Ngelawang: Tradisi Sakral Masyarakat Bali. Diakses dari https://www.jalanmelali.com/barong-bangkung-2/