Pasangkepan dan Paruman ini sudah ada di Bali baik di Desa Pakraman, di Subak, di Merajan miwah sane lianan. Pada dasarnya isi dari sangkepan dan paruman itu sama yaitu rapat, tetapi yang dibahas di dalam sangkepan dan paruman itu berbeda. Sangkep atau pesangkepan diadakan memakai hari baik misalnya nuju redita umanis, anggar kasih nuju tumpek miwah sane lianan, sudah dipastikan memakai tegakan rerainan. Jadi sangkep nike sudah terjadwal karna sudah terjadwal. Krama yang masuk di organisasi desa pakraman, subak miwah sane lianan sudah sepatutnya menghadiri jika sudah tiba saat hari baik sangkepan,tidak perlu lagi menunggu pengarah arah pengumuman. Di dalam sangkep tidak ada dedandan/denda jika seorang krama tidak bisa menghadiri suatu acara sangkepan karena sesuatu hal. Masalah yang dibahas di dalam pasangkepan pada umumnya masalah yang bersifat teknik operasional suatu organisasi. Paruman diadakan dengan memakai hari yang pasti juga, tetapi bisa juga diadakan secara mendadak. Kenapa bisa diadakan secara mendadak karna yang dibahas seperti sekarang ini misalnya masalah prinsip dan strategis. kalau dalam bahasa indonesia PARUMAN itu rapat insidentil. Di dalam paruman memakai pengarah arah atau pengumuman dan wajib dihadiri oleh krama dan patut dikenai dedandan/denda jika ada krama yang tidak bisa menghadiri suatu acara paruman. Seperti sekarang kalau ada paruman untuk mengikuti himbauan pemerintah dalam penanganan pandemi COVID 19, di dalam awig-awig desa ataupun subak tidak dicantumkan, maka dari itu diadakan paruman untuk mendapatkan keputusan di dalam menangani masalah COVID 19. Keputusan yang di dapat dalam paruman dinamakan PERAREM.