Mejaran-jaranan ini dimainkan oleh anak-anak sampai dengan orang dewasa. Biasanya hal tersebut dilakukan sehari setelah menjelang odalan penglebar (acara penutupan dalam sebuah Upacara Ritual Hindu). Permainan tradisional ini mencerminkan kegembiraan masyarakat setelah usai melaksanakan kegiatan ritual Hindu. Permainan ini dilaksanakan di tanah yang datar, lapang dan diupayakan lapangan berumput. Permainan ini terdiri dari 35 orang terbagi menjadi menjadi 7 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 orang. Sebagai penyangga seorang teman yang berperan sebagai jaran (kuda) dan teman lainnya sebagai pengawas permainan. Sebelum beradu gulat dengan kelompok lawan, mereka diwajibkan untuk mencari atau meneriakkan yel-yel untuk membangkitkan semangat. Seorang temannya dari masing-masing kelompok berjaga-jaga agar kudanya tidak terjatuh. Kelompok yang dianggap kalah bila kudanya dapat direbahkan.
Beberapa nilai yang terkandung dalam permainan tradisional ini adalah :
1. Nilai Kebersamaan : Tercermin pada kekompakan masing-masing anggota kelompok untuk menyangga temannya agar tidak terjatuh.
2. Nilai Ketangkasan : Ketangkasan bergulat dan kelihaian temannya yang berperan sebagai kuda
3. Nilai Sportivitas : Apabila kelompok yang kalah dengan lapang dada menerima kekalahannya dengan suasana keakraban dan tawa riang
4. Nilai Estetika dan Kreativitas : Tercermin pada masing-masing kelompok menciptakan yel-yel penggugah semangat
5. Nilai Hiburan dan Olahraga : Melatih otot bahu dan otot kaki