(0362) 330668
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Dana DAK Non Fisik BOP Bertambah, UPTD Gedong Kirtya Menambah 2 Program Kegiatan

Admin disbud | 20 Maret 2020 | 627 kali

Berdasarkan hasil verifikasi Bersama tim Kemendikbud RI (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia) bahwa Museum Gedong Kirtya masuk ke dalam kategori museum tipe C, maka dari itu UPTD Gedong Kirtya untuk pertama kalinya mendapatkan bantuan dana DAK Non Fisik pada tahun 2019 sesuai dengan proposal yang diajukan ke Kementrian Pusat oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng c/q Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng sebesar Rp. 450.000 yang digunakan untuk menjalankan seluruh kegiatan UPTD Gedong Kirtya diantaranya yang pertama Pengelolaan Koleksi berupa Penyusunan Buku, Alih Aksara Alih dan Bahasa, Inventarisasi Koleksi, Konservasi Koleksi. Kedua yaitu Program publik yang terdiri dari Lomba Nyastra, Seminar dan Museum Masuk Sekolah dan program ketiga yaitu Pemeliharaan Aset, Perbaikan Vitrin, Perbaikan Saluran Air dan Penggantian Lampu.

Pada tahun 2020 dana DAK mendapat penambahan dana menjadi Rp. 600.000 yang digunakan untuk menjalankan program kegiatan seperti halnya tahun lalu. Dengan adanya dana DAK yang bertambah, UPTD Gedong Kirtya menambahkan 2 program kegiatan baru pada bagian program public yaitu lomba sambrama wacana antar kepala SKPD SeKabupaten Buleleng dan lomba lukis wayang yang rencana akan dibuka untuk umum. Lomba sambrama wacana ini bisa dikatakan lomba berpidato atau memberikan sambutan pada sebuah acara dengan menggunakan Bahasa bali tentunya. Lomba sambrama wacana ini merupakan salah satu langkah mempertahankan dan melestarikan budaya, bahasa dan sastra Bali. Lomba lukis wayang dilaksanakan dengan tujuan melestarikan prasi yang saat ini hampir punah dimana prasi adalah secara fisik, terdiri atas bagian tulisan (naskah cerita) dan gambar (gambar ilustrasi). Tulisan yang digunakan dalam prasi adalah huruf Bali. Gambar yang melengkapi tulisan dibuat dengan gaya wayang.

Dana DAK untuk tahun ini yang sudah berjalan adalah pelaksanaan 7 lomba nyastra dalam rangka kegiatan lomba bulan bahasa bali yang dilaksanakan setiap bulan Pebruari dan diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka upaya pelindungan dan pemeliharaan kelestarian Bahasa, Aksara dan Sastra Bali sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali nomor 80 tahun 2018. Lomba nyastra ini dilaksanakan pada awalnya di tingkat Kabupaten terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan ke tingkat Provinsi. Pada tingkat Kabupaten lomba nyastra dilaksanakan di Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng dimana untuk tingkat Kabupaten dilaksanakan selama 1 hari pada tanggal 4 Februari 2020. Pada tingkat Kabupaten diikuti oleh total 79 peserta yang berasal dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK, Ibu-ibu PKK SeKabupaten Buleleng dan Bendalem Desa. Dan yang berhasil mendapatkan juara 1 tingkat Kabupaten akan lanjut berlomba di tingkat Provinsi yang dilaksanakan di Taman Werdhi Budaya  Art Centre Denpasar Bali selama 4 hari dimulai dari tanggal 21 Februari 2020. Kabupaten Buleleng berhasil meraih 2 Juara sekaligus pada tingkat Provinsi yaitu  Juara 2 Lomba Baligrafi yang diraih oleh Ketut Teguh Mahardika perwakilan dari SMAN 1 Sukasada dan Juara 3 Lomba Masatua Bali yang diraih oleh Made Candriga Krisna perwakilan dari Ibu-Ibu PKK Banyuning Buleleng. Dengan adanya 2 pemenang ini dapat membawa nama baik Buleleng di Tingkat Provinsi dan dengan harapan bisa memberi contoh kepada generasi selanjutnya untuk giat melestarikan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali.  

Pada program publik museum masuk sekolah dirubah menjadi kegiatan belajar bersama di museum dimana jika tahun lalu kegiatan museum masuk sekolah itu dari pihak Gedong Kirtya yang mendatangi beberapa sekolah di Kabupaten Buleleng, pada tahun ini berubah menjadi pihak sekolah yang dating ke Gedong Kirtya untuk belajar dan melihat langsung koleksi lontar yang ada di Gedong Kirtya Buleleng. Sekolah yang dating ke Gedong Kirtya adalah sekolah menengah pertama (SMP) yang sudah dipilih oleh UPTD Gedong Kirtya Buleleng. Kegiatan belajar Bersama di museum lontar ini sangat bermanfaat untuk penyebarluasan informasi mengenai lontar dan agar anak-anak tahu bagaimana cara menulis lontar dan apa saja bahan yang digunakan untuk membuat lontar.