Gong Kebyar adalah gamelan seni musik tradisionil Bali, merupakan mahakarya seniman Bali Utara yang mampu menjadi kekuatan baru dan kekuatan besar dalam mengubah kemandegan gong di Bali disebut juga sebagai pencapaian spektakuler dalam berkesenian di Bali. Karena dalam sejarahnya diperkirakan muncul di Singaraja pada tahu 1915. Kemunculannya karena adanya Desa yang di-sebut-sebut sebagai asal pemunculan Gong Kebyar adalah Desa Jagaraga (Bule-leng) dan juga memulai tradisi Tari Ke-byar, ada juga informasi lain yang me-nyebutkan bahwa gong kebyar muncul pertama kali di Desa Bungkulan (Buleleng).Perkembangan Gong Kebyar mencapai salah satu puncaknya pada tahun 1925 dengan datangnya seorang penari dari Tabanan yang menciptakan tari Kebyar Duduk atau Kebyar Terompong.
Struktur Gong Kebyar merupakan salah satu perangkat/barungan gamelan Bali yang terdiri dari lima nada (panca nada) dengan mengambil bentuk dua tangga nada dengan laras pelog, sehingga tiap-tiap instrument terdiri sepuluh bilah. Di Bali ada dua macam bentuk perangkat dan gaya utama gamelan gong kebyar yaitu gamelan gong kebyar Bali Utara dan Bali Selatan.Perbedaan kedua gamelan gong kebyar ini terletak pada : Tungguhan gangsa, Bali Utara bentuk bilah penyalin dan dipacek sedangkan Bali Selatan menggunakan bentuk bilah kalorusuk dan digantung. Gamelan Bali Utara kedengarannya lebih besar dari suara gamelan Bali Selatan. Dalam perkembangannya gong kebyar muncul istilah Gaya Bali Utara dan gaya Bali Selatan, meskipun batasan ini juga masih belum jelas. Sebagai gambaran gaya Bali Utara hanyalah Kabupaten Buleleng ada yang masih mempertahankannya, sedangkan Kabupaten Badung, Tabanan dan lain-lain mengambil gaya Bali Selatan dengan ciri utamanya bilah gong gantung.
Sumber: Foto Panitia Bulfest, 2016.