(0362) 330668
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Lontar Berusia 1.5 Abad Ditemukan di Buleleng

Admin disbud | 06 Juni 2020 | 853 kali

Sebanyak 78 cakep lontar dari berbagai genre yang tersimpan di kediaman keluarga Ketut Putu Astita, di Kelurahan Paket Agung, Kecamatan Buleleng, diidentifikasi oleh Penyuluh Bahasa Bali. Lontar itu adalah lontar jenis sesana yang berjudul Purwadhigama Sesana. Uniknya, lontar ini disertai terjemahan dari berbahasa Jawa Kuno menjadi Bahasa Bali. Menurut ahli waris lontar, Ketut Putu Astita, selama ini sebagai penerus, dirinya tidak pernah membuka dan membaca puluhan cakep lontar yang tersimpan di rumahnya. Ia dan keluarganya hanya tahu mengupacarai benda yang dianggapnya keramat itu saat Hari Raya Saraswati. Koordinator Konservasi Lontar di Kecamatan Buleleng, Ida Bagus Ari Wijaya mengatakan dari puluhan cakep lontar yang dikonservasi di rumah Astita, tergolong cukup lengkap. Ari Wijaya juga menyebutkan, lontar berjudul Purwadigama Sesana itu membahas tentang moral dan etika keagamaan,  dilengkapi terjemahan ke Bahasa Bali. Biasanya, lontar jenis Sesana yang ditulis menggunakan aksara Bali dengan Bahasa Jawa Kuno itu tak memiliki terjemahan. Namun pada lontar Purwadigama Sesana milik keluarga Astita dilengkapi dengan terjemahan dalam Bahasa Bali, sehingga lebih mudah diartikan dan dipahami. Menurut Wijaya, selama melakukan identifikasi lontar di Buleleng, pihaknya baru kali ini menemukan satu lontar yang tergolong unik, berjudul Purwadi Dharma Sesana. "Di tempat lain belum pernah saya temukan. Karena lontar ini berisi teks dengan bahasa Jawa Kuno dan Aksara Bali serta berisi terjemahannya dalam Bahasa Bali. Pada umumnya yang ada artinya hanya kidung dan geguritan. Ini jenis  sesana, saya tumben temukan yang begini," katanya. Selain lontar sesana, juga ditemukan lontar berusia 149 tahun atau 1,5 abad berjudul Pangawisesan Bhagawan Cintya Widhi, yang membahas tentang cara memproteksi diri secara niskala.

Sumber : https://bali.tribunnews.com , https://www.nusabali.com