(0362) 330668
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Relief Orang Bersepeda di Pura Meduwe Karang

Admin disbud | 08 Juli 2020 | 1094 kali

Relief orang bersepeda di Pura Meduwe Karang, Kubutambahan Buleleng. 1939. Berdasarkan sejarah Pura Meduwe Karang, yang bersumber dari hasil studi dan penelitian sejarah Pura-Pura di Bali tahun 1981/1982 oleh Pemerintah Daerah Bali yang bekerjasama dengan Institut Hindhu Dharma (IHD) Denpasar, Pura Maduwe Karang di bangun pada abad ke 19 Masehi, tepatnya pada tahun 1890 oleh para migrasi lokal, yang berasal dari Desa #Bulian, sebuah Desa Bali Kuno, ke lokasi Desa #Kubutambahan. Sesuai dengan istilah yang dipergunakan, disebut #Pura Maduwe Karang berarti yang memiliki Karang (memiliki lahan, yang berupa tanah tegalan) di Desa Kubutambahan, permukiman baru migrant asal Desa Bulian. Sehingga dengan demikian, Pura Maduwe Karang berstatus dan berkedudukan sebagai Pura Perlak (Pura Subak Abian) yang diempon, diemong, disungsung dan disiwi oleh Krama Subak Kubutambahan yang asal-usulnya berasal dari imigran petani Desa Bulian. Lingkungan Pura Maduwe Karang merupakan salah satu lingkungan pura di Bali yang sudah dikenal wisatawan mancanegara sebelum Perang Dunia Kedua. Hal ini di karenakan ketika para wisatawan ingin kembali ke negara asalnya, mereka akan berwisata terlebih dahulu ke dalam pura maduwe karang sambil menunggu kendaraan yang akan datang untuk mengangkut mereka menuju pelabuhan. Ada salah satu hal yang membuat pura maduwe karang ini menarik untuk dikunjungi, yakni keberadaan relief-relief yang sangat unik dan menarik. Salah satu dari reliefnya yang sangat populer adalah #relief orang yg sedang mengendarai #sepeda gunung dengan roda bunga teratai. Konon orang yg mengendarai sepeda dalam relief itu adalah W . O . J . Nieuwenkamp, pelukis terkenal dari Belanda yg pada saat itu berkeliling Bali dengan mengendarai sepeda. Nieuwenkamp selalu melukiskan tempat–tempat yang sempat ia kunjungi.

#Repost from Instagram @sejarah.buleleng
#Sejarah #Buleleng #Singaraja #Bali #SejarahBali #sejarahbuleleng
www.sejarahbali.com
Sumber: Bulelenginfo, foto: KITLV