Setiap orang pasti memiliki bakat tersendiri dalam dirinya, entah itu bakat di bidang seni melukis, seni musik, seni tari, di bidang olahraga dan masih banyak lagi. Tetapi jika berbicara mengenai pelestarian seni dan budaya maka tidak lepas dengan adanya seni tari dan musik. Pelestarian yang dilakukan adalah dengan tujuan untuk menjaga kesenian tersebut agar tidak punah dengan adanya perkembangan jaman. Pelestarian khususnya ditujukan kepada seni tari tradisional dan seni musik tradisional yang telah tercipta puluhan tahun yang lalu. Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki tari dan musik tradisional khas dari daerah tersebut, salah satunya daerah Kabupaten Buleleng, Bali.
Kabupaten Buleleng yang terletak di Bali Utara ini memiliki begitu banyak seni tari tradisional dan seni musik tradisional atau tabuh yang patut dilestarikan. Maka dari itu salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan adanya membentuk sanggar-sanggar seni sebagai wadah untuk melatih para generasi muda sebagai generasi penerus seniman-seniman tari tradisional bali. Salah satu sanggar seni tersebut adalah sanggar seni Santhi Budaya Singaraja, Buleleng, Bali.
Sanggar Seni Santhi Budaya berdiri tanggal 16 November 2005 di Jalan Kresna Singaraja yang didirikan disebuah wantilan seluas 6x4 m2 dan halaman seluas 60m2 oleh I Wayan Sujana dan I Gusti Ngurah Eka Prasetya yang saat awalnya konsentrasi di bidang seni pertunjukan baik tradisi, modern dan kontemporer.
Seiring waktu Santhi Budaya dibagi menjadi 3 sub organisasi yang berdiri sendiri yaitu Santhi Budaya untuk seni tradisi dan penggarapan baik tari dan musik, Komunitas Rare Kual untuk seni modern serta topeng inovasi serta Sunari Bajra yang fokus pada seni bondres dan semarandhana, selanjutnya Santhi Budaya bergeser ke Jalan Gunung Agung no. 1 Singaraja dan Rare Kual ke Sambangan serta Sunari Bajra tetap berkreativitas di Jalan Kresna Singaraja. Pada tahun 2015, Santhi Budaya pindah ke Jalan Mayor Metra, Kelurahan Liligundi, Singaraja.
Begitu banyak prestasi dan pelatihan yang dapat diberikan di sanggar ini diantaranya :
1.Pelatihan tari Bali, tata rias dan karawitan Gong Kebyar dari tingkat dasar, menengah dan mahir.
2. Penggarapan tari Sueta Bangkaja (Tunjung Putih) dan tabuh pamungkah Suara Bang sebagai maskot sanggar pada tahun 2005 dan tampil perdana saat HUT Kota Singaraja tahun 2006
3. Pembentukan sekaa gong wanita pada tahun 2005 dan tampil sebagai duta kabupaten Buleleng dalam Parade Gong Kebyar Wanita tahun 2006
4. Produk tari dan musik kontemporer sebagai duta kabupaten Buleleng dalam Pesta Kesenian Bali tahun 2007 dan 2008 dengan beberapa garapan yaitu Mulat Sarira, Sampek Ingtay, Poleng, Lukisan daalam dua sisi, Ngelawar, Nyampat, Sangkep, Ting, Kolaborasi band dan gong kebyar, kolaborasi tari dan Gambang, Baris Bengkol, Atma Anglayang.
5. Penerima penghargaan Gerakan Nasional Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia tahun 2008
6. Duta IOV-IMACO Unesco dalam pagelaran Topeng Sedunia di Andong-Korea Selatan tahun 2008
7. Duta Topeng Prembon dalam Pesta Kesenian Bali tahun 2009
8. Misi kesenian dan konferensi topeng dunia di Bangkok Thailand tahun 2010
Baoshan Shanghai International Art Festival-China 2011 dengan predikat Best Performance
9.Parade Semara Pagulingan Pesta Kesenian Bali tahun 2012 sebagai duta kabupaten Buleleng
10. Bintang tamu dalam Pesta Gendang Nusantara Melaka Malaysia dan Pagelaran kesenian dalam rangka HUT Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur tahun 2012
11. Garapan kolosal dengan 750 penari dan penabuh dalam pembukaan Porprov Bali dengan garapan “Swabawaning Singha Denbukit” tahun 2013
12. Cheonan World Dance Festival Korea Selatan tahun 2014 mendapat juara harapan 1 dari 76 negara peserta
Duta Kabupaten Buleleng dalam Parade Gong Kebyar Dewasa dalam PKB tahun 2014
13. Penerima program pertukaran mahasiswa seni dengan SIT Study Abroad dari beberapa universitas di Eropa dan Amerika tahun 2015 setiap 3 bulan hingga tahun 2017
14. Parade Gong Kebyar Wanita duta kabupaten Buleleng dalam Pesta Kesenian Bali tahun 2016
15. Parade Gong Kebyar Wanita duta Provinsi Bali dalam Pesta Kesenian Bali tahun 2017
16. Penyaji Tari tradisi dan kreasi dalam Pesta Kesenian Bali tahun 2018
17. Penerimaan keanggotaan FIDAF International-Unesco untuk perwakilan Indonesia di Bali masa bakti 2019-2021 di Cheonan Korea Selatan tahun 2019
18. Penerima penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha dari Gebernur Bali tahun 2019
19. Duta seni budaya dalam Weifang International Folk Art Festival-Tiongkok tahun 2019
20. Duta seni budaya dalam Fiesta Folkloriada-Bayanihan Manila Philipina tahun 2019
21. Penerima sertifikasi Patakam Patram Budaya dari Gubernur Bali tahun 2020
Finalis lomba koreografi dunia di Cheonan International Dance Competition Korea Selatan tahun 2020
Dan juga aktif dalam ayah-ayahan dalam upacara-upacara keagamaan, kegiatan social, kontrak pagelaran di daerah pariwisata, seminar budaya, kegiatan protokoler Pemda serta festival di lingkup kabupaten
Pelatih sanggar terdiri dari tiga orang pelatih tabuh dan 2 asisten pelatih, 2 orang pelatih tari cowok dan 3 asisten pelatih, dan 3 orang pelatih tari cewek dan 5 asisten pelatih, 1 orang pelatih group inti.
Rekrutmen peserta sanggar dibuka secara umum bagi yang berminat dan mempunyai keahlian di bidang seni pertunjukan (tari dan tabuh).
Anggota penabuh dewasa berjumlah 25 orang, penabuh remaja 21 orang, anak-anak group A 21 orang, anak-anak group B 20 orang, anak-anak group C 34 orang, penabuh wanita 23 orang dan Penari dewasa 46 orang, dan penari anak-anak 248 orang serta anggota alumni Pragina Santhi Budaya sebanyak 76 orang dan Suka Duka Swara Bajra sebanyak 45 orang.
Tidak ada aturan-aturan yang mengikat anggota sanggar secara tertulis kecuali group Pragina dan Karawitan inti
Kepengurusan bersifat terbuka oleh anggota sanggar dan profesional yang tidak memiliki jangka waktu jabatan karena dalam manajemennya tidak mengenal jabatan melainkan kewajiban.