Mengamati bentuk penyajiannya, semua golongan-golongan seni masing-masing memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri sebagai gaya atau stail. Berbicara mengenai gaya atau stylel di dalam seni khusus di dalam seni adalah suatu hal yang sangat menarik dan unik. Pengertian gaya, stail, atau langgam dalam seni adalah menyangkut seluruh unsur-unsur yang melekat secara integral dan kental menjadi satu kesatuan medium seni yang harmonis sebagai ciri-ciri dan karakteristik dari suatu kesenian. Gaya sebagai ciri khas dari suatu kesenian tertentu memiliki peranan penting terhadap kedalaman pencitraan nilai-nilai luhur dan identitas baik secara individual bagi seniman-nya sendiri, secara berkelompok (skaha-skaha seni) maupun suatu daerah berdasarkan tradisi dan budaya yang membesarkannya. Karena gaya di dalam seni adalah sebuah ungkapan ekspresi idiologis logis sang seniman melalui intrinsik, rasa, karsa,daya talenta dan kreativitas yang dimiliki, divisualisasikan dan diaktualisaikan kedalam bentuk original yang indah dan mencer-minkan suatu ciri-ciri dan identitas yang berdaya pikat. Dan ini telah menjadi pengakuan normatif kultural dari suatu komunitas secara implisit dan ekplisit dimana seniman itu hidup dan berkembang.
Masing-masing daerah terdapat berbagai macam bentuk gaya atau stail di dalam seni dan sekaligus merupakan ciri khas dan identitasnya. Seperti misalnya di dalam sekupan yang lebih luas Pulau Jawa yaitu di JawaTengah dikenal dengan gaya tari Jogyakarta dan gaya seni tari Surakarta, untuk di jawa Barat dikenal dengan sebutan gaya Sunda(Soedarsono, 1972: 58). Di Pulau Lombok terdapat gaya seni tari Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Proyek Pembinaan Kesenian NTB, 1991/1992: 5,6,7). Khusus di Bali secara geografis terdapat berane-karagam gaya seni tari dalam wilayah masing-masing kabupaten seperti; gaya Kabupaten Singaraja, gaya Kabupaten Karangasem, gaya Bangli, gaya Klungkung, gaya Gianyar, gaya Denpasar, gaya Badung, gayaTabanan dan gaya kabupaten Jemberana. Di samping itu secara spisifik terdapat pula gaya seni tari yang bersifat individual sebagai indentitas personal. Masing-masing gaya seni tari tersebut eksisitensinya sangat menarik dan unik serta memiliki daya pikat, bobot dan predikat tersendiri sehingga menjadi salah satu aspek jati diri budaya lokal sebagai pembeda dari budaya-budaya lokal lainnya. Kebudayaan lokal sebagai identitas di dalam cakupan yang lebih luas merupakan aspek yang membedakan suatu bangsa dari bangsa lain. Ia menjadi pembeda atau jati diri suatu bangsa yang pada akhirnya membentuk sebuah harmoni bila berjajar dengan bangsa lain (Jaeni, 2005: 17,18).