Radio Republik Indonesia (RRI) menggelar suatu kegiatan siaran langsung radio wisata yang mengangkat topik atau tema Gedong Kirtya Sebagai Aset Wisata Budaya Penuh Kedamaian pada Kamis,28 Maret 2019 yang dilaksanakan di Gedong Kirtya Singaraja. Tujuan dari diadakannya radio wisata ini adalah guna mensosialisasikan keberadaan Gedong Kirtya. Pada acara tersebut turut mengundang Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Drs.Gede Komang,M.Si dan Kepala Dinas Pariwisata Ir. Nyoman Sutrisna, MM sebagai narasumber. Kepala Dinas Kebudayaan memaparkan "Gedong Kirtya adalah sebuah museum lontar, dimana di dalamnya terdapat banyak koleksi lontar warisan dari nenek moyang pada jaman dahulu yang diprakarsai oleh Dr. H.N Van der Tuuk dari Belanda yang lahir di abad ke 19 pada tahun 1828. Beliaulah cikal bakal pengepul lontar-lontar yang ada di Bali dan Lombok yang dikumpulkan dan disimpan di museum lontar Gedong Kirtya. Karena lontar-lontar yang ada di Gedong Kirtya sudah berumur ratusan tahun maka banyak yang sudah mengalami pelapukan, maka dari Dinas Kebudayaan mengambil langkah untuk merestorasi lontar-lontar tersebut dengan bekerjasama dengan pihak Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan untuk upaya restorasi tersebut adalah dengan mencetak ulang arsip-arsip yang sudah rusak. Biaya untuk satu naskah restorasi arsip bisa mencapai Rp. 25.000.000. Upaya lain dari Dinas Kebudayaan untuk menjaga arsip lontar yang ada adalah dengan menutup semua ruangan agar debu tidak bebas masuk dan mempercepat kerusakan dokumen yang ada", ujar Bapak Gede Komang.
Sedangkan dari Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Ir. Nyoman Sutrisna, MM dalam upayanya ikut melestarikan lontar-lontar yang ada di Gedong Kirtya adalah dengan melakukan promosi agar semakin banyak wisatawan yang kerkunjung ke Gedong Kirtya. Dinas Pariwisata melakukan promosi dengan konsep 3A yaitu Atraksi yaitu dengan adanya paket-paket wisata atau pertunjukkan untuk menyambut dengan baik tamu wisatawan asing, Amiditi yaitu bagaimana kenyamanan wisatawan agar betah berlama-lama di Singaraja dan bekerja sama dengan PHRI bagaimana agar hotel-hotel bisa bekerjasama dengan baik dan Accessibility yaitu dengan adanya akses jalan yang mudah ke Singaraja maka memudahkan wisatawan berkunjung ke Buleleng.