0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Pembinaan Tari Cendrawasih Oleh Maestro Ni Luh Menek

Admin disbud | 13 Mei 2019 | 163 kali

Dinas Kebudayaan bersama dengan tim dari Provinsi terus mengadakan pembinaan terhadap beberapa sanggar seni yang ada di Buleleng untuk persiapan PKB Provinsi. Pada hari Minggu 12 Mei kemarin Dinas Kebudayaan Buleleng dan tim Provinsi melakukan pembinaan Parada Gong Kebyar Anak dan Tarian Cendrawasih pada Sanggar Seni Anglocita Suara. Turut hadir maestro tari bali yang dikenal juga sebagai penari kesukaan Bung Karno Ibu Ni Luh Menek. Beliau turut ikut membina anak-anak Sanggar dalam menarikan tari Cendrawasih. Saat ini tari Cendrawasih memang cukup dikenal dan kerap dipentaskan pada acara-acara formal. Tari Cendrawasih yang kini jamak dipentaskan merupakan ciptaan dari Swasti Wijaya Bandem. Tari ini dibawakan oleh dua orang penari dengan pakaian yang benar-benar mirip dengan burung Cendrawasih. Berbeda dengan tari cendrawasih ciptaan Gde Manik. Tari ini dibawakan oleh penari tunggal. Selain itu, durasinya cukup panjang. Pakaian penarinya pun lebih mirip dengan Tari Truna Jaya. Sementara dari sisi tabuh, sangat mengeksplorasi ciri kekebyaran dangin enjung. Saat ini hanya ada seorang penari saja yang bisa memainkan tari cendrawasih gaya Gde Manik. Dia adalah Ni Luh Menek, penari kelahiran tahun 1939 silam yang notabene murid dari maestro tari Gde Manik. 

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Komang mengatakan, pemerintah memang berusaha melakukan penjajagan kembali terhadap tari-tari Buleleng yang sempat punah. Salah satunya tari cendrawasih. Luh Menek sendiri sebagai murid Gede Manik punya obsesi untuk menghidupkan kembali Tari Cendrawasih yang gerakannya sangat berbeda dengan Tari Cendrawasi yang diciptakan Swasthi Bandem. Seniman tua yang berasal dari Desa Jagaraga yang kini tinggal di Tejakula itu menarikan tarian Cendrawasih tersebut secara tunggal pada pembukaan Konferensi dan Festival Internasional II di Auditorium Undiksha awal tahun lalu. Meski sudah sepuh, Luh Menek yang merupakan murid langsung dari seniman besar Gede Manik itu biasa menarikan tari itu dengan energik. Ia bahkan mendapat aplaus luar biasa dari penonton yang sebagian merupakan wisatawan mancanegara. 

Pada pembinaan kepada Sanggar Seni Anglocita Suara Ibu Luh Menek berkesempatan untuk melatih anak-anak didik sanggar untuk bisa menarikan Tari Cendrawasih. Ibu Luh Menek berharap tari Cendrawasih tidak punah dan tetap akan diteruskan oleh anak-anak generasi penerus nantinya. Terlihat juga Kepala Dinas Kebudayaan Gede Komang yang juga antusias ikut dalam pembinaan tersebut dan berharap nantinya anak-anak yang terlibat dalam PKB tingkat Provinsi nanti dapat tampil dengan baik dan mengharumkan nama Buleleng.