0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Memukau penampilan Sekaa Gong Kebyar Legendaris Jaya Kusuma pada Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris

Admin disbud | 10 Juli 2024 | 18 kali

 Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris Duta Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Sekaa Gong Kebyar Legendaris Jaya Kusuma.Ds Adat Jagaraga, Kec. Sawan, Kab. Buleleng, Kab. Buleleng pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI Tahun 2024, bertempat di Panggung Terbuka Ardha Candra, Rabu (10/7)


Sekaa Gong Kebyar Legendaris Jaya Kusuma.Ds Adat Jagaraga membawakan pagelaran tabuh dan tari yakni Tabuh Manik Amutus, Tari Taruna Jaya, Tari Palawakya dan Tabuh Pepanggulan Brata Yuda. 


-TABUH PEPANGGULAN BRATA YUDA

Tabuh Pepanggulan Brata Yudha m erupakan sebuah karya dari Sang Maestro I Gd Manik yang dimana tabuh pepanggulan ini terinspirasi dari Perang Besar Keluarga Bharata dalam Epos M aha Bharatha. Karya ini tercipta pada era tahun 1950 -an. Sebagai sebuah komposisi karawitan baru pada jamannya, I Gd Manik mengemas tabuh ini dalam struktur dan garap yang bebas, tetap tidak meninggalkan unsur-unsur garap tradisi, seperti ; Gilak, kebyar, pengadeng , dan gegenderan. Tempo ,dinamika, suasana dan struktur, digarap sesuai dengan dramaturgikal perang BerathaYudha


-TABUH MANIK AMUTUS

Gending ini merupakan buah karya dari I Made Keranca pada tahun 19 70-an, seorang guru gamelan dan tari dari desa Jagaraga. Keinginan untuk mempersembahkan sebuah Gending untuk sekha Gong Jagaraga didiskusikan dengan Gde M anik. Beliau adalah seorang Guru dan komposer pada jamannya. Berkat tangan dingin Gede M anik, berhasil "memutuskan" sebuah bentuk komposisi baru, yg mengambil ide dari roh beberapa genre gamelan yg berkembang sebe lumnya, seperti gender wayang, lelonggoran, dan gambang. Olah rasa kreativitas kedua tokoh Desa Jagaraga terse but, berhasil menciptakan Komposisi baru yg memberikan ruang dan porsi kreativitas pada masing-masing-masing bagiannya. Oleh sebab itu maka sang Pencipta karya terinspirasi sebuah

kata untuk judul tabuh ini yakni Manik Amutus.


-TARI TARUNA JAYA

Tari Teruna Jaya merupakan sebuah tari yang diciptakan oleh Pan Wandres yang

merupakan pengembangan dari Tari Kebyar Legong yang diciptakan pada jaman Revolusi. Kemudian di Tahun 1950 yang dimana tari ini di sempurnakan kembali oleh Alm I Gede Manik. Tari ini diciptakan pertamakali di Desa Jagaraga dan Tari Trunajaya menggambarkan gerak gerik seorang pemuda yang baru menginjak dewasa. Gerakannya menggambarkan prilaku seorang remaja yang enerjik, penuh emosional dan ulahnya senantiasa untuk memikat hati seorang gadis. Tari Trunajaya termasuk tari putra keras yang biasa ditarikan oleh penari putri.


-TARI PALAWAKYA

Tari Palawakya merupakan sebuah masterpiece karya Wayan Paraupan atau lebih dikenal dengan sapaan Pan Wandres. Tari ini juga merupakan sebuah karya asli dari Desa Jagaraga yang dimana Tari ini menuntut kemampuan virtuistik yang tinggi kepada sang penari, sebab dibutuhkan 3 keteram pilan sekaligus dalam menarikannya yaitu seorang penari dituntut untuk menguasai kemampuan menari, menabuh dan malawakya ( mekekawin ).