0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng melalui UPTD Gedong Kirtya melaksanakan Pameran dan Seminar Prasi dengan tema “Keberlangsungan dan Kebermanfaatan Seni Prasi di Era Milenial”

Admin disbud | 13 November 2023 | 189 kali

Pelakanaan Kegiatan Pameran dan Seminar Prasi dengan tema “Keberlangsungan dan Kebermanfaatan Seni Prasi di Era Milenial” oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng melalui UPTD Gedong Kirtya yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 s/d 19 November 2023 bertempat di Museum Soenda Ketjil ( Pelabuhan Buleleng ), yang dibuka langsung oleh Bapak Kepala Dinas Kabupaten Buleleng Drs. I Nyoman Wisandika dengan ditandai dengan pemukulan Gong, Senin(13/11)

Serta turut hadir Kepla Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Kepala Dinas Komnukasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Kabupaten Buleleng, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buleleng, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng, Kepala Sekolah Luar Biasa Kabupaten Buleleng, Camat Se-Kabupaten Buleleng, Ketua Majelis Desa Adat Kabupten Buleleng, Lurah Kampung Bugis Kecamatan Buleleng, Ketua Komunitas Mahima, dan Koordinator Penyuluhan Bahasa  Bali Kabupten Buleleng. 

PRASI adalah cerita bergambar yang dibuat dengan menggunakan media daun lontar dengan menggunakan Pengrupak (Pisau yang didesai secara khusus) untuk menggoreskan gambar di daun lontar tersebut. cerita yang dibuat beragam mulai dari cerita sejarah, cerita wayang, tantri dan lain-lain. Prasi merupakan Bahasa Rupa (Visual) yang dapatr menyampaikan pesan si pembuat dan jika ditelistik lebih jauh, tradisi budsyas bahasa rupa lebih tua dari tradisi menulis. budaya rupa ini sudah ada sejak jaman prasejarah contohnya adalah lukisan di GUA Leang-Leang Sulawesi Selatan, Lukisan di Sarkopagus ataupun Neraka Perunggu yang ditemukan di Bali. Seni Prasi diperkirakan berkembang pertama kali di griya Talibeng Sidemen Karangasem dan kemudian berkembang ke daerah tenganan Pegeringsingan dan Desa Bungkulan Kabupaten Buleleng.