Seperti yang sudah kita ketahui, begitu banyak cerita rakyat yang terdapat di Indonesia. Baik itu berupa mitos ataupun legenda. Namun di Bali khususnya di Kabupaten Buleleng belum banyak kita ketahui cerita rakyat apa saja yang ada di masyarakat. Maka dari itu perlu adanya penggalian cerita rakyat di masyarakat dan bagaimana cara penyebarannya agar dikenal oleh masyarakat luas dan generasi penerus.
Dalam menindaklanjuti hal tersebut maka Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng bersinergi dengan Penyuluh Bahasa Bali untuk menyusun cerita rakyat/foklor yang ada dan berkembang di Desa Se-Kabupaten Buleleng di tempat penugasan mereka masing-masing. Pertemuan yang diadakan dengan Penyuluh Bahasa Bali itu pun mengundang Bapak Made Adnyana Ole yaitu pendiri media tatkala.co sebagai narasumber untuk memberikan bimbingan teknis bagaimana penyusunan cerita rakyat/foklor, bisa berbentuk mitos maupun legenda yang memiliki nilai sejarah.
Cerita rakyat yang telah disusun nanti, akan dipilih/dikurasi melalui proses pengkajian dan editing serta di FGDkan sehingga menjadi cerita rakyat yang layak dipublikasikan dan akan dialih bahasa dan alih aksarakan menjadi Bahasa Bali huruf latin dan Bahasa Bali huruf Bali, yang pada bulan April nanti direncanakan akan diserahkan ke Disdikpora Kabupaten Buleleng untuk dapat dimasukkan pada materi ajar kurikulum muatan lokal di tingkat SD dan SMP dan juga PAUD.