0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Kegiatan Praktek Langsung Restorasi Arsip Hari Pertama

Admin disbud | 19 Februari 2019 | 206 kali

Pada kegiatan Bimtek Restorasi Arsip ini selain diberikan beberapa teori juga diajak praktek langsung di ruang praktek Gedong Kirtya Singaraja. Beberapa langkah yang dapat dilakukan diantaranya :

1. Membersihkan arsip dari debu, noda dan kotoran lain sebelum direstorasi untuk mempermudah proses restorasi dan hasil restorasi maksimal

2. Memilah-milah arsip sesuai dengan jenis, ukuran dan kondisi fisik, Tujuannya untuk menentukan bahan-bahan restorasi yang akan dipergunakan,  mempermudah penanganan maupun perlakuan proses restorasi

Beberapa langkah-langkah restorasi arsip yaitu :

1. Deasidifikasi (Penghilangan Asam). Tujuannya Menetralkan Asam pada Arsip, Menyemprotkan Zat Magnesium Karbonat dan Melindungi Arsip dari Keadaan Asam

2. Leaf Casting (Penambalan Arsip)

    a. Arsip yg akan direstorasi disusun pada conveyor dan disesuaikan dengan jalannya mesin. Bagian luar lembaran kertas yang tidak perlu                         ditambal, ditutup dengan menggunakan pita sheet sehingga membentuk bingkai sesuai dengan ukuran kertas

    b. Periksa ketebalan hasil leafcasting, tebal dan tipisnya bubur kertas diatur oleh kenop fiber control dan cepat lambatnya jalan net roll diatur oleh              kenop velocity (pulp 5,5 dan velocity 3,0 - 4,0).  Kecepatan rol dapat disesuaikan dengan kondisi naskah, untuk naskah yg memerlukan                            penanganan yang ekstra hati-hati kecepatan rol dapat dikurangi hingga 1,0. Ketebalan bubur kertas disesuaikan dengan ketebalan arsip yang di            leafcasting.

3. Sizing (Penguatan) Sizing dimaksudkan untuk menguatkan kertas arsip dengan memberi lapisan lem tipis secara merata diatas arsip dengan menggunakan kuas halus dengan arah kuas dari bagian sisi arsip menuju bagian tengah arsip. Apabila kondisi arsip sangat rusak maka sebelum diberi lapisan lem, arsip dapat dilapisi dengan kozo atau japanesse tissue dengan arah kuas keluar bidang kertas (penggunaan kozo atau japanesse tissue disesuaikan dengan warna dasar  arsip)

4. Pengeringan. Arsip dikeringkan dengan cara dianginkan selama 2-3 minggu, atau hingga arsip benar-benar kering. Pengeringan dapat dipersingkat dengan penggunaan kipas angin sebagai pengering

5. Pengepresan. Tujuan agar permukaan arsip rata dan serat kertasnya semakin rapat, tidak mudah melengkung setelah disimpan dan memudahkan dalam proses selanjutnya

6. Cutting (Pemotongan). Pemotongan bagian kertas berlebih pada pinggiran naskah dilakukan pada jarak kira-kira 5 mm dari naskah aslinya. Namun perlu diperhatikan sehingga tidak  memotong yang aslinya

7. Finishing (Finalisasi) yaitu mengelompokan arsip sesuai urutannya dan untuk mempermudah dalam   penyusunan