0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Kepala Dinas Kebudayaan Mewakili Penjabat Bupati Buleleng Hadiri Sembahyang Bersama Peringatan Hari Pahlawan dan Karya Agung Ngenteg Jagat di Pura Agung Jagat Nata

Admin disbud | 03 November 2024 | 69 kali

Buleleng, 3 November 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang akan jatuh pada tanggal 10 November 2024, sekaligus memperingati sepuluh tahun Karya Agung Ngenteg Jagat 108 Bajra di Pura Pucaksari Gunung Kutul, Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiyu, Kabupaten Buleleng, Yayasan Pura Agung Jagat Nata melaksanakan sembahyang bersama pada sore hari ini.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, mewakili Penjabat Bupati, turut hadir dalam acara ini sebagai bentuk penghormatan dan syukur kepada para pahlawan serta pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan yang bertema *"Sembahyang Bersama Ngerestitiyang Jagat"* ini dilaksanakan di Pura Agung Jagat Nata, Kabupaten Buleleng, pada pukul 16.00 WITA. Para peserta yang hadir mengenakan pakaian adat sembahyang, dengan pemangku yang memimpin upacara membawa perlengkapan genta lengkap.

Melalui kegiatan sembahyang bersama ini, pihak yayasan berharap dapat membangkitkan kembali *swadharma* atau kewajiban suci Shang Catur Guru dalam membina umat Hindu, seperti yang tertuang dalam *Kitab Suci Manawa Dharma Sastra*. Kitab tersebut telah disusun oleh Made Puja, M.A. dan diterbitkan oleh Departemen Agama. Umat Hindu Bali selama ini telah dengan baik melaksanakan ritual-ritual keagamaan. Namun, nilai-nilai mistik di balik simbol-simbol agama, adat, dan seni budaya yang memiliki nilai sakral masih perlu lebih digali dan dipahami.

Nilai-nilai mistik tersebut diyakini memiliki kekuatan spiritual yang masih relevan dalam meningkatkan kesadaran serta membentuk karakter umat Hindu Bali di era kalioga ini. Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperdalam pemahaman atas simbol-simbol tersebut sebagai bagian dari usaha memperkuat jati diri dan spiritualitas umat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Acara berjalan dengan khidmat dan lancar, diikuti oleh umat yang khusyuk dalam sembahyang bersama, menandai semangat untuk menjaga warisan budaya dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para leluhur.