0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Gebyar IWAPI Buleleng 2024: Mewujudkan Keberlanjutan Bisnis dan Penguatan Peran Perempuan dalam Kewirausahaan

Admin disbud | 02 November 2024 | 192 kali

Buleleng, 2 November 2024 - Telah berlangsung acara Gebyar IWAPI Buleleng 2024 dengan tema *"Sustainability as the Future of Business"* yang digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, Singaraja. Acara ini menjadi ajang meriah yang tidak hanya menyajikan ragam karya seni dan budaya, tetapi juga berfokus pada pentingnya keberlanjutan dalam dunia bisnis, terutama di kalangan perempuan pelaku usaha.

Gebyar IWAPI Buleleng 2024 turut menampilkan pagelaran seni berupa tabuh yang dimainkan oleh Seka Gong Lita Cita Sentana Asri, serta persembahan tarian budaya dari LKP Egar Manah, yang meliputi beberapa tarian tradisional Bali seperti Tari Puspanjali, Tari Wirayuda, Tari Magerumbungan, dan Tari Ciwa Nataraja. Setiap tarian mencerminkan keindahan budaya dan keagungan warisan seni masyarakat Bali yang kaya akan nilai dan estetika.

Sambutan resmi dalam acara ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi UMKM Kabupaten Buleleng, Made Sudiarta, yang mewakili Penjabat Bupati Buleleng. Dalam pidatonya, Kadis Sudiarta memaparkan data yang menunjukkan bahwa Kabupaten Buleleng memiliki 79.470 UMKM, di mana sekitar 84,28% adalah UMKM mikro. Mayoritas sektor usaha yang digeluti berada di bidang perdagangan, dengan persentase mencapai 66,33%, sementara 33,67% lainnya bergerak di bidang perindustrian, pertanian, dan jasa lainnya, terutama yang berkembang di sektor pertanian.

Dalam kesempatan tersebut, Kadis Sudiarta juga menekankan pentingnya peran IWAPI dalam mendukung perkembangan UMKM di Buleleng, khususnya yang dikelola oleh perempuan. Beliau mengapresiasi komitmen IWAPI yang berupaya mendorong kewirausahaan yang inovatif, mandiri, dan berkelanjutan di Buleleng. Tak hanya itu, IWAPI juga dinilai berkontribusi besar dalam mengembangkan ketangguhan kewirausahaan, memperkuat branding pariwisata, serta melestarikan seni dan budaya lokal yang sejalan dengan sinergi antara UMKM dan pemerintah daerah.

Acara ini menjadi momentum penting bagi pelaku usaha lokal untuk menanamkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam bisnis, serta untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak demi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing.