Kegiatan Inventarisasi lontar merupakan salah satu program kegiatan dari UPTD Gedong Kirtya Singaraja. Inventarisasi lontar dilakukan di 5 Kecamatan (9 Desa) di Kabupaten Buleleng pada tahun 2020. Kegiatan Inventarisasi lontar di Desa Bulian Kecamatan Kubutambahan dilakukan di rumah warga Bapak Jero Mangku Wayan Budanawa, Rabu (5/8). Kegiatan diawali dengan diterima nya tim dari Gedong Kirtya Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng di Kantor Perbekel Desa Bulian oleh Perbekel Desa Bulian Bapak I Made Sudirsa dan, menurut beliau kegiatan ini sangat penting dan berarti karena saat ini masih banyak lontar-lontar yang berada di masyarakat namun belum diketahui apa isi dari lontar-lontar tersebut dan bagaimana cara merawatnya. Melalui pembacaan lontar oleh tim ini diharapkan masyarakat akan mendapat informasi tentang isi dari lontar yang dibaca dan cara-cara merawat lontar yang disimpan oleh pemilik lontar.
Dari hasil inventarisasi ini dapat disampaikan beberapa hal :
Di rumah Bapak Jero Mangku Wayan Budanawa Desa Bulian terdapat 4 Cakep Lontar yaitu:
1. Usada Tiwang
Panjang lontar 28 cm, lebar lontar 3,5 cm, jumlah lontar 37 halaman, terdiri dari 3 baris tulisan dan lontar tersebut dalam kondisi Baik.
2. Usada Rare
Panjang lontar 25 cm, lebar lontar 4 cm, jumlah lontar 49 halaman, terdiri dari 3 baris tulisan dan lontar tersebut dalam kondisi rusak ringan.
3. Tutur Galini Sarira
Panjang lontar 22 cm, lebar lontar 4,4 cm, jumlah lontar 50 halaman, terdiri dari 5 baris tulisan dan lontar tersebut dalam kondisi rusak ringan.
4. Sarining Gnimaya
Panjang lontar 21,5 cm, lebar lontar 3,2 cm, jumlah lontar 82 halaman, terdiri dari 3 baris tulisan dan lontar tersebut dalam kondisi rusak ringan.
Dari laporan tersebut di atas, dapat kami simpulkan bahwa di desa Bulian Kecamatan Kubutambahan umumnya terdapat lontar dengan klasifikasi lontar Usada (lontar yang berisi tentang pengobatan tradisional) Wariga ( Pengetahuan tentang Astronomi dan Astrologi ). Adapun saran dari kami yaitu masih banyak lontar-lontar milik masyarakat yang perlu mendapatkan penanganan/ perhatian dari Gedong Kirtya selaku instansi di bawah naungan Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng yang merupakan satu-satunya museum lontar di Bali, agar lontar-lontar di masyarakat tetap terjaga keutuhannya dan terdata secara valid di Gedong Kirtya.