0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Inventarisasi Lontar di Desa Kayu Putih Kecamatan Banjar Tahun 2020

Admin disbud | 07 September 2020 | 346 kali

Kegiatan Inventarisasi lontar merupakan salah satu program kegiatan dari UPTD Gedong Kirtya Singaraja. Inventarisasi lontar dilakukan di 5 Kecamatan (9 Desa) di Kabupaten Buleleng pada tahun 2020. Kegiatan Inventarisasi lontar di Desa Kayu Putih Kecamatan Banjar dilakukan di rumah warga Bapak Made Naya, Senin (3/8). Kegiatan diawali dengan diterimanya tim dari Gedong Kirtya Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng di Kantor Perbekel Desa Kayu Putih oleh Perbekel Desa Kayu Putih Bapak I Made Sudiarta dan, menurut beliau kegiatan ini sangat penting dan berarti karena saat ini masih banyak lontar-lontar yang berada di masyarakat namun belum diketahui apa isi dari lontar-lontar tersebut dan bagaimana cara merawatnya. Melalui pembacaan lontar oleh tim ini diharapkan masyarakat akan mendapat informasi tentang isi dari lontar yang dibaca dan cara-cara merawat lontar yang disimpan oleh pemilik lontar.

Di rumah Bapak Made Naya Desa Kayu Putih terdapat 18 Cakep Lontar yaitu:

  1. Kuranta Bolong
  2. Buda Kecapi
  3. Pangujanan
  4. Gaguritan Puputan Badung
  5. Pamatuh Guna
  6. Pangujanan
  7. Wariga Pasasanjan
  8. Kawisesan
  9. Guruning Guna
  10. Kawisesan
  11. Kaputusan Canbra Brag
  12. Pangalihan Eka Sungsang
  13. Usada Tiwang
  14. Pamatuh
  15. Sanghyang Pasupati Gni
  16. Pangalihan Brama Sangupati
  17. Bungkahing Sundari Trus
  18. Babad Arya Sentong

Dari hasil inventarisasi tersebut maka dapat kami simpulkan bahwa di desa Kayu Putih Kecamatan Banjar umumnya terdapat lontar dengan klasifikasi lontar Usada (lontar yang berisi tentang pengobatan tradisional) Wariga ( Pengetahuan tentang Astronomi dan Astrologi ). Adapun saran dari kami yaitu masih banyak lontar-lontar milik masyarakat yang perlu mendapatkan penanganan/ perhatian dari Gedong Kirtya selaku instansi di bawah naungan Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng yang merupakan satu-satunya museum lontar di Bali, agar lontar-lontar di masyarakat tetap terjaga keutuhannya dan terdata secara valid di Gedong Kirtya.