Kepala Dinas Kebudayaan Drs. Gede Komang,M.Si beserta beberapa Kepala Bidang dan Kepala Seksi Dinas Kebudayaan ikut dalam acara kunjungan kerja Bupati Buleleng ke Kantor Bupati Banyuwangi pada hari Senin, 3 September 2018 yang dilaksanakan di Aula Rempeg. Kantor Bupati Banyuwangi pada pukul 08.00 Wita.
Pemkab Banyuwangi terus memperkuat kolaborasi dengan daerah lain di Indonesia. Bersama Kabupaten Buleleng Provinsi Bali, Banyuwangi mengembangkan pariwisata dan pertaniannya. Bupati Buleleng I Putu Agus Suradnyana mengunjungi Banyuwangi untuk kepentingan tersebut, disambut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Bupati Buleleng I Putu Agus Suradnyana mengatakan, kunjungannya ini untuk mengongkritkan beragam kolaborasi yang bakal dijalankan bersama Banyuwangi.Hari ini Bupati Buleleng I Putu Agus Suradnyana beserta staf Pemkab Buleleng yang terkait, ingin memformalkan sekaligus mengonkritkan kerjasama yang akan kita kembangkan, khususnya bidang pariwisata dan pertanian. Bupati Buleleng I Putu Agus Suradnyana merasa satu pandangan dengan Bupati Anas di mana dua sektor ini bila dikembangkan bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan warga Banyuwangi dan Buleleng
Pada kesempatan itu, Bupati Buleleng mengutarakan bahwa dengan mengembangkan pariwisata Buleleng yang termasuk wilayah Bali Barat dengan menggandeng Banyuwangi adalah pilihan yang tepat. Mengingat aksesibilitas menuju Buleleng dari Banyuwangi lebih mudah dijangkau.
Menurut Bupati Banyuwangi, Bandara Banyuwangi sekarang sudah berkembang, akan memudahkan wisatawan yang menuju Buleleng karena waktu tempuhnya lebih pendek. Sementara wisatawan yang dari Denpasar masih butuh 2,5 jam lagi menuju Singaraja. Selain hal tersebut, pihak Banyuwangi akan menggiatkan transportasi laut, seperti kapal cepat rute Banyuwangi – Buleleng dengan waktu yang lebih terjadwal. Masalah aksesibilitas ini akan segera kita bahas sesegara mungkin untuk mempercepat menarik jumlah wisatawan.Abdullah Azwar Anas merasa optimistis, kerja sama pariwisata ini akan saling melengkapi dan menguntungkan pariwisata kedua daerah. Menurutnya, meski sama-sama memiliki potensi laut dan gunung, karakter kedua tempat tersebut sangatlah berbeda, justru akan saling melengkapi. “Banyuwangi punya laut selatan dengan spot selancar yang menawan. Kami juga punya laut utara dengan karang dan spot diving yang indah. Kita juga atraksi budaya yang masuk dalam kalender festival, yang tentunya akan melengkapi jadwal Banyuwangi Festival. Paket-paket wisata akan kita garap bareng. Misalnya kalau mereka berlibur empat hari, bisa dua hari di Banyuwangi, dua hari sisanya ke Buleleng,” imbuhnya.
Selain pariwisata, Bupati Buleleng juga tertarik pada pertanian Banyuwangi yang dinilainya sudah cukup maju. “Kami juga ingin bekerja sama di bidang pertanian pula, misalnya pengolahan kopi,”.Menurutnya, Buleleng memiliki tanaman hortikultura, utamanya buah-buahan, yang cukup kompetitif. Namun, belum ditangani secara maksimal. “Untuk memaksimalkan produk hortikultura kami, mungkin nanti kerja samanya untuk membuka peluang pasar dan penanganan pasca panen. Selain itu, kita juga belajar bagaimana Banyuwangi mengembangkan padi organik dan bibit unggul lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku kolaborasi positif ini akan menjadi spirit yang baru bagi Banyuwangi. Ditegaskan pula bahwa sekarang bukan jamannya lagi daerah bersaing. Daerah harus berkolaborasi supaya lebih hebat.
Selain untuk kerja sama pariwisata dan pertanian, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan bahwa kunjungannya ke Banyuwangi untuk melakukan penjajakan kerja sama beberapa sektor, terutama bidang pemerintahan khususnya masalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Menurutnya, Banyuwangi juga memiliki prestasi dalam hal tata kelola pemerintahan. Evaluasi SAKIP Banyuwangi itu sudah memperoleh predikat A, sedangkan Buleleng baru mendapat predikat B, dan yang lebih penting lagi untuk dipelajari adalah bagaimana upaya Banyuwangi dalam mengurangi angka kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatBupati Buleleng bersama jajarannya ingin belajar bagaimana meningkatkan akuntabilitas pemerintahan pula. Banyuwangi juga punya Mal Pelayanan Publik, mal pertama di Indonesia yang dibangun kabupaten yang mengintegrasikan 172 perijinan,” kata Putu. Kerja sama dengan Buleleng ini, Menurut Bupati Banyuwangi, pastinya akan membawa manfaat yang besar bagi Banyuwangi. Apalagi Bali lebih dulu maju dibandingkan Banyuwangi.Bupati Banyuwangi pada kesempatan itu mengatakan bahwa Karena dekat dengan Bali yang merupakan pusat pariwisata Indonesia inilah, salah satunya yang membuat kami harus melompat mengejar ketertinggalan. Kalau kami merangkak, tertinggalnya pasti jauh. Bali menjadi salah satu acuan utama kami dalam mengembangkan pariwisata, sehingga kerja sama dengan Bali pasti akan banyak hal baru untuk pengembangan pariwisata Banyuwangi,
KERJA SAMA DI SEKTOR PARIWISATA
Menindak lanjuti surat No. 134.4/1084/ 429.012 / 2018 tertanggal 27 juli 2018 perihal Kerjasama antar daerah. Kegiatan rapat kerjasama antar daerah dilaksanakan diruang rapat Bupati Banyuwangi pukul 08.00 yang dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, M.Y. Bramuda ,S.Sos.,MBA.,MM dalam pemarannya bahwa yang bisa kami lalukan adalah kolaborasi antar SKPD Banyuwangi untuk mempertahankan sistem jika terjadinya perubahan pemilihan Bupati nantinya sehingga sistem tersebut akan memberikan kenyamanan buat kita semua. Selain itu, prioritas pembangunan daerah yang berperan menjadi roh dalam pembangunan di Banyuwangi dimana kontribusi pariwisata dalam perolehan devisa merupakan salah satu yang tertinggi. Namun dibandingkan dengan pencapain global maupun negara sekawan, dan yang tidak kalah pentingnya bahwa transaksi jasa tertama jasa pelatanan dan jasa pendukungnya dapat dioptimalkan untuk mengompensasi defisit dari transaksi lainnya. NTB, Bali dan Banyuwangi (BBL ) sebaiknya menjadi triangle tourism yang saling mensupport destinasi pariwisata prioritas nasional paparnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gede Komang menawarkan paket-paket budaya yang menceritakan legenda rakyat Bali / Banyuwangi atau kolaborasi budaya yang nantinya dapat memajukan kepariwisataan masing-masing daerah sehingga akan menjadikan suatu atraksi baru yang unik dan menarik
Dari pertemuan tersebut sesuai arahan dan petunjuk Bupati Buleleng dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :