Dinas Kebudayaan melakukan Monitoring dan Inventarisasi Rumah Adat Bali Aga Di Desa Pedawa untuk pembuatan Proposal pada hari Rabu, 12 September 2018. Monitoring ini dilakukan oleh Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya beserta beberapa staf Dinas Kebudayaan. Kedatangan Dinas Kebudayaan diterima oleh PLT sekretaris desa Bapak Wayan Swadaya beserta staf dari kantor prebekel desa Pedawa Rumah adat yang masih dipelihara dan dirawat oleh pemiliknya sampai sekarang adalah merupakan rumah adat yang sudah ada lebih dari 50 tahun. Keaslian rumah adat tersebut masih dipertahankan walau beberapa bahannya sudah diganti karena rusak dan bahan aslinya sudah tidak ada lagi.
Rumah adat tersebut terdiri dari Tempat tidur, dapur dan pelangkiran terdapat dalam satu ruangan. Dapurnya masih berupa tungku tanah, tempat air juga terbuat dari tanah liat. Pelangkiran letaknya diatas tempat tidur untuk memohon keselamatan.
Dalam 1 ruang terdapat 2 tempat tidur, satu untuk orang tua, yang satunya lagi tempat tidur anaknya. Rumah adat yang masih ada hingga sekarang dirawat dan ditempati oleh anggota keluarga secara turun temurun.
Rumah adat di desa Bali Aga Pedawa dasarnya terbuat dari tanah liat bagian atas atau temboknya terbuat dari ulatan bambu atau bedek dengan ciri khusus yaitu bahan bambu yg lebih tebal. Bedek ini sendiri kuat bertahan hingga puluhan tahun karna bahan bambu yg digunakan adalah bambu khusus yg didapat di seputaran Desa Pedawa. Atapnya terbuat dari bambu pilihan yg dipotong-potong sedemikian rupa lalu diikat menyerupai atap. Bambu yang biasa digunakan kini sudah susah didapatkan sehingga beberapa rumah adat yang masih ada sekarang atapnya diganti dengan seng dan kayu.