0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Pembukaan Buleleng Festival 2019 Diawali Dengan Tari Panyembrama Massal

Admin disbud | 07 Agustus 2019 | 916 kali

Buleleng Festival merupakan salah satu event yang masuk dalam seratus event yang dipromosikan Kemenpar RI dalam Calendar of Event. Buleleng Festival kali ini yang bertemakan "Shining Buleleng" merupakan Bulfest yang istimewa karena adanya kehadiran dari tamu mancanegara seperti Konjen China yaitu Gou Haodong bersama sang istri. Dan Plt. Sekretaris Kemenpar RI Dra. Ni Wayan Giri Adnyani yang sangat kagum akan program Bapak Bupati Buleleng dalam mengembangkan pariwisata yang dikemas dalam event Buleleng Festival (Bulfest) secara berkelanjutan. Turut hadir juga tamu-tamu dari berbagai provinsi seperti Medan, Surakarta, Palembang dan Solo. 

Pembukaan Buleleng Festival tahun 2019 ini diawali oleh pementasan tari Panyembrama Massal yang ditarikan oleh sebanyak 500 orang penari yang mewakili tiap Kecamatan dan Sanggar yang ada di Buleleng. Para penari menari di sepanjang Jalan Ngurah Rai Singaraja. Tarian ini melambangkan nilai estetika keindahan dan keramahan, penaburan serpihan bunga yang diekspresikan dalam tarian ini juga merupakan sebuah tanda penghormatan selamat datang bagi para hadirin dan juga melambangkan selamat datang Buleleng yang baru dan bersinar. 

Buleleng Festival kali ini dibuka secara resmi oleh Plt. Sekretaris Kemenpar RI Dra. Ni Wayan Giri Adnyani yang tandai dengan pemukulan gong yang didampingi oleh Bapak Bupati Buleleng, Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng, perwakilan Gubernur Bali dan Konjen China.

Di wantilan Sasana Budaya juga ditampilkan kesenian Gong Kebyar Mabarung Dangin Njung dan Dauh Njung. Gong Kebyar ini mengingatkan dan membangkitkan kembali ingatan bahwa pada masa lalu di tahun 1956 para seniman Buleleng menciptakan suasana kompetisi yang positif antara seni tari dan tabuh di wilayah timur yang disebut Dangin Njung yang diprakarsai oleh seniman Gede Manik dengan Pan Wandres sementara daerah barat yang disebut Dauh Njung yang diprakarsai oleh Ketut Merdana dan Pak Sumiasa. Gema Gong Kebyar Buleleng pada saat itu sampai ke seluruh Bali dan Lombok. 

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng dalam sambutannya mengatakan Buleleng Festifal ke 7 dilaksanakan dalam rangka menjaga kontinuitas program eksplorasi, pengembangan, pelestarian dan promosi terhadap potensi pembangunan yang dimiliki oleh Kabupaten Buleleng baik dari segi pendidikan, seni budaya, potensi ekonomi kreatif UMKM, pariwisata, pertanian dalam arti luas dan menjaga kebanggaan akan pentingnya identitas, karakteristik dan branding daerah Buleleng yang konstruktif menuju Buleleng smile, sejahtera, mandiri, integrasi, lestari dan etika.