0362 3303668
087894359013
disbudbuleleng@gmail.com
Dinas Kebudayaan

Penampilan Sanggar Seni Gita Sunari dalam Acara Utsawa Merdangga Gong Kebyar

Admin disbud | 18 Desember 2018 | 772 kali

Penampilan Sanggar Seni Gita Sunari dalam Acara Utsawa Merdangga Gong Kebyar

a. Tabuh Gelora Sunari

Menggelorakan suara hati, gerakan masyarakat berbasis budaya, tersaji dalam sebuah karya tabuh kreasi "Gelora Sunari". Semangat persatuan kebersamaan terbingkai dalam harmoni keaneka ragaman budaya

b. Tari Genta Swari 

Denting suara nyaring bagaikan sinar suci para dewa-dewi khayangan yang memberikan kedamaian dan kehidupan bagi alam semesta, bersumber dari makna tersebut, penata mencoba mengejawantahkan makna tersebut kedalam sebuah karya Tari Kreasi Genta Suari yang masih bertitik tolak pada pola tradisi.

c. Tari Wiranjaya

Secara historis, Tari Wiranjaya dulunya bernama Tari Kebyar Buleleng dauh Enjung. Runtutan iringan musiknya menyerupai Kebyar Buleleng Bangin Enjung. Namun setelah zaman revolusi, tari kebyar buleleng dauh enjung ini disempurnakan menjadi tari wiranjaya oleh Bapak I Putu Sumiasa. Diawali dengan diadakan kegiatan mebarung atau pertandingan Gong kebyar di Buleleng anatar daning enjung dan dauh enjung yaitu antara desa jagaraga dengan desa kedis. Pada saat mebarung belum ada nama tari trunajaya dan tari wiranjaya yang ada hanya tari gebyar buleleng versi dangin Njung dan dauh njung. kemudian sesudah ada tari truna jaya dan palawakya dari dangin njung yang diciptakan oleh I Gede Manik (alm) maka pementasan yang dilakukan pada saat mebarung hanya mementaskan dua buah tarian saja yaitu tari palawakya dan tari trunajaya. desa dauh pada awalnya jauh tertinggal dari desa dangin njung, rasa bosan mulai dirasakan oleh masyarakat sekitar. Yang hanya bisa menonton dua buah tarian saja. setelah itu muncul keinginan I Putu Sumiasa bersama dengan pamannya yang bernama I Ketut Merdana untuk membuat sebuah tarian yang digunakan untuk mewakili kesenian dari desa dauh njung, tarian ini dinamakan tari wiranjaya.